webnovel

Ruqiyah

  Beberapa bula Dari semua kejadian itu , dia memang masih mengikuti Ku, masih sampai sekarang dia ada, selalu memantau Ku Dan mengikutiku kemana pun aku pergi ya begitulah dia.

         Saking Ku penasaran dengan dia , ingin sekali Ku berinteraksi memang lebih lanjut dan ingin mengetahui masa lalu dia seperti apa?. Sampai-sampai dia menangis sedih yang selalu dirasakan nya.

         Aku ingat pendapat sahabatku Dina, "kalau kamu mau diruqiyah, kau bisa datang kerumah Ku , biar ibu Dan teman-teman nya yang meruqiyah mu."

          Iyahh memang aku mengingatnya, langsung saja Ku menghubungi Dina pada hari itu juga. Tepat nya bulan ramadhan . memang pasti  buka puasapun aku harus dirumah Dina. Memang orang tua Dina sudah menggapku sebagai anak nya sendiri.

           Memang jauh sihh rumah Ku dengan dia , tetapi dia adalah sahabatku yang Ter the best, Dari SMP sampai Sekarang tapi sayangnya kita harus pisah sekolah waktu kelulusan tiba.

           Sendiri Ku pergi kesana, dengan menaiki angkutan kota, dengan membawa tas yang berisi pakaian secukupnya karena aku akan menginap disana. Memang sebelumnya hati Ku tidak enak kepada keluarga ini, mereka sudah terlalu baik pada ku. Keluarga ini bisa dibilang bukan keluarga biasanya, seperti kalian ketahui Ibu Dina adalah perempuan yang memiliki kelebihan pada dirinya, begitupun Dina memiliki turunan hal yang sama, kecuali ayah, kakak ,dan adik nya.

'Flashback'.

           Saat Ku jenuh dirumah, Ku selalu pergi kerumah Dina untuk menenangkan diri, memang dia orang yang bisa menasehati Ku.

Seperti biasa aku selalu bertemu ibu nya.

Aku.            :"assalamualaikum.. Dinnnaa.."

Ibu Dina.  :"waalaikumsalam... Ehh Erisa sini masuk, Na na ini ada Erisa ... , langsung kekamar Dina saja tunggu sebentar Dina nya lagi mandi ,anggap lah rumah sendiri..".

Aku.             :"iyahh baikk mamah Dina, terimakasih".

           Memang begitulah saat aku datang kerumah ini selalu disambut dengan ramah.

Akhirnya pun aku menunggu Dina dikamarnya sampai dia selesai mandi.

Dina. :"ehhh sa sudah datang, maaf yah aku lama".

Aku.   :"tidak ko , baru beberapa menit saja".

(Sambil membuka pintu kamar yang sebelumnya aku menutup pintu kamar).

          Dina pun mengingati Ku akan cerita yang pernah diceritakan oleh Ku sebelumnya. Dia menawarkan Ku untuk dibaca (dideteksi apakah selama ini memang  ada yang mengikuti ku atau tidak) oleh ibu nya.

         Akhirnya aku pun keluar kamar Dan menemui ibu Dina yang sedang duduk bersama rekan nya yang mempunyai kelebihan yang sama.

Aku duduk disisinya bersama dina . "ada apa Erisa ?..". Tanya ibu Dina kepada Ku dengan senyuman yang begitu tulus seperti sudah mengetahui apa yang akan aku tujukan.

" he he begini mah, Erisa pengen tahu apakah benar Erisa ada yang mengikuti?, takutnya Erisa cuman halusinasi saja". Jawab Ku .

"Coba pegang telapak tangan kanan nya.." Ucap rekan nya yang bernama Witra.

       Lengan Ku pun dipegang , sambil ku mengucapkan ciri-ciri sosok tersebut, begitu pun ibu Dina yang menyebutkan hal yang sama.

"Apakah dia memiliki rambut sebahu sedikit keriting? Selalu membawa boneka? ," ucap ibu Dina sambil memegang telapak tangan ku.

"Iyahh benar  mah.." jawabku.

Sungguh aneh, ciri-ciri yang dikatakan oleh beliau sama persis seperti sosok yang aku lihat dengan mata bathin ku.

     

          Ibu Dina mencoba masuk ke dalam masa lalu sosok ini. Memanggil , dan ibu Dina pu berkata"ehhh sini cantik, duduk dipangkuan ibu .." Sambil menepuk-nepuk paha nya.

Tetapi sosok anak perempuan itu tidak mau mendekati aku Dan ibu Dina.

"Emmm... Dia lucu sekali, manis, putih, lucu sekali " ujar ibu Dina yang sedang menerawang sosok anak perempuan tersebut.

"Erisa , apakah dia pernah meminta tolong padamu?" Tanya Ibu Dina.

"Iyahh pernah, dia pernah meminta tolong padaku, untuk mengambilkan baju putih" jawabku dengan spontan.

"Iyah memang benar, kamu tahu mengapa dia meminta tolong agar kamu membawakannya baju?". Menanyakan kembali padaku.

" tidak tahu, memang apa ?"  Jawabku.

"Dia ingin ganti baju Erisa, karena itu dia meminta tolong padamu."  Ucapnya ibu Dina.

         Mencoba untuk datang kemasa lampau sosok anak perempuan itu tidak mudah. Ibu Dina yang didampingi rekan nya yang bernama Witra mencoba untuk berkomunikasi Dan membawa sosok tersebut. Kami saling berpegangan tangan melingkar, aku yang tidak tahu apa-apa hanya bisa mengikuti petunjuk mereka.

"Erisa coba kamu bayangkan kembali sosok anak perempuan tersebut dengan jelas, Dan kami akan coba membawanya kesini Dan menanyakan untuk apa dia mengikuti mu". Ucap Witra.

        Dan aku pun membayangkan sosok tersebut dengan jelas. Ibu Dina mulai menarik sesuatu dilengan kanan nya Dan lengan kiri memegang tangan ku. Mulai tertarik makin jauhh makin jauh , seakan-akan ibu Dina yang tertarik kedunia sosok tersebut. Dengan sigap Witra coba untuk menolong nya dan akhirnya beliau pun selamat kembali sadar.

 

        Memang ibu Dina gagal untuk menarik sosok tersebut tetapi beliau sedikit mendapatkan informasi bahwa sosok anak perempuan itu adalah korban pembantaian pada jaman Netherlands Batavia dahulu , semua keluarga nya dibantai dengan sadis kejam tidak ada ampun.

Memang sedih masa lalu sosok ini.

  

        Ibu dina menyarankan ku untuk diruqiyah agar tahu tujuan sosok ini apa? .

Jika aku diruqiyah , harus menginap dirumah nya. Dikarenakan proses ruqiyah berlangsung malam antara jam 22.00WIB.  Nanti yang membantu meruqiyah adalah teman-teman komunitas nya , ibu dina hanya mendeteksi keberadaan sosok tersebut saja, selebihnya di tanggung oleh teman-teman nya yang beranggotakan 7 orang.

Setelah selesai diterawang oleh ibu Dina Dan Witra, aku dan dina pun pergi ke kamar. Ku bertanya kepada Dina "Din apakah benar tadi seperti itu? Aku masih ragu, kamu bisa nggak melihat sosok dan menerawangnya kembali?"

"Oke aku coba , mana tangan kanan mu?, kau bayangkan seperti apa sosok itu dan pejamkan mata, rileks"  jawab Dina, sambil memegang tangan kanan ku.

          "Aku melihat rumah Belanda, disana memang ada pembantaian , sungguh kasihan, kejam ,sadis. aku melihat anak kecil, berambut keriting sebahu, dan membawa boneka kecil ditangan kanan nya, apakah itu Erisa? " ucap dina sambil menanyakan nya padaku.

"Iyahh itu Din, ajak dia kemari" jawabku.

Kami pun membuka mata. "Aku tidak berhasil membawanya, tapi aku berhasil menanyakan namanya. Namanya adalah BELLA, Dia yang menghampiriku" . ucap Dina.

            Insyaallah aku akan mengikuti saran Dari beliau, agar aku tahu apa tujuan sosok anak perempuan tersebut mengikuti ku selama 4 bulan belakangan ini.

"Stop Flashback"

         Sesampainya dirumah Dina , aku pun langsung pergi menemui ibu nya.

"Ehh Erisa jadi juga kesini.." Tanya ibu dina sambil menyapa.

"Iyahh mahh jadi" jawabku.

Aku pun langsung pergi ke kamar Dina , dan menutup pintu kamar.

         Jam menunjukan pukul 21.00WIB , satu jam lagi aku akan diruqiyah, aku kuatkan mental dan fisik ku , memang terasa takut jantung ku dag dig dug kencang tidak seperti biasanya. Dina pun  mencoba menenangkan ku, karena terlihat gugup .

        Akhirnya waktu yang dinanti-nanti telah tiba pukul 22.00WIB, saatnya proses ruqiyah.

Diruang tengah tepatnya aku diruqiyah. Dina membuka pintu kamar dan aku pun ikut keluar mengikuti Dari belakang. Banyak orang memang, duhh makin jantungan saja aku ini .

     

        Aku pun duduk disebelah kanan ibu Dina dan Dina duduk disebela kiri ibu nya.

Langsung saja aku ditanya oleh Abah sesepuh dalam satu komunitas tersebut "Kenapa Neng, ada yang bisa Abah bantu?".

" gini.. Erisa selama 4 bulan kebelakang ini merasa ada yang mengikuti. Awal mula nya Erisa pergi ke rumah kekasih Erisa, Dari tempat itu Erisa mulai merasa ada yang tidak beres". Jawabku ku.

"Neng merasa tidak kalau Dari tadi dia mengikuti Neng Dari mulai datang kesini, tadi ke kamar dan keluar kamar sampai Neng duduk disini ?"  Tanya Abah kepadaku.

"Iyahh memang ". Jawabku.

" apakah Neng yakin dia ada disini sekarang? , coba tunjukan dimana dia?"

"Yakin, dia ada disana ".  Ku tunjukan ke arah tempat menyimpan motor .

"Kenapa Neng bisa tahu kalau ada sosok yang mengikuti Neng? " . tanya rekan anggota yang lain.

"Erisa memang bisa merasakan saja, tidak bisa melihat wujud aslinya langsung, karena itu juga Erisa berniat ingin diruqiyah". jawabku.

" coba pejamkan mata Neng , dan bacalah taudz dan bismillah".  Seru Abah .

        

             Ku coba memejamkan mataku dan mengucapkan lafal taudzubillah dan bismillah . saat aku memejamkan mata, dari arah depan ada yang menghampiriku, sedikit Samar memang tetapi ada yang menghampiriku . aku baca dalam hati lafal tersebut beberapa Kali.

             "Jika kamu memang ada, coba kamu masuk ke dalam raga ini , berinteraksilah dengan kita jangan sampai menimbulkan fitah"

Seru Abah .

Aku pun mencoba untuk tidak terkendali oleh sosok tersebut. Hentakan suara yang dilontarkan Abah membuat ku terdenyuh, tubuh ku semakin lemas , aku sadar tapi tubuh ini seperti ada yang mengisi. "Jika kamu Sudah masuk tolong tunjukan keberadaan mu diraga ini. Angkat tangan mu angkat tangan mu!!" Ucap Abah sambil membentak Nada tinggi.

           Aku ingin sekali mengangkatnya tetapi mengapa otak Ku tidak sejalan dengan ragaku, mataku tidak bisa dibuka, aku sangat merasakan sedih tangis yang menjerit ditelinga Ku. Beberapa Kali aku ditanya oleh Abah, hanya gelengan kepala saja yang aku lakukan layaknya anak kecil yang ketakutan . Dia memang memasuki raga Ku tetapi bathin Ku tidak mengijinkan nya pada akhirnya Abah pun mengeluarkan dia dari tubuhku ini. Rasa nya seperti ada yang menarik dia , entahlah apa yang terjadi dan dilakukan Abah padaku karena mata Ku masih terpejam.

         Akhirnya Ku buka mata , dan abah berkata"dia masih ada tidak?, berada dimana dia sekarang ? ".

" sudah tidak ada , dia ada disana ". Aku menunjukakan ke arah peci yang dikenakannya.

" yakin ada disini?, buka ditempat itu lagi?, dia sekarang sendirian tidak berada disini? "Tanya Abah .

" yakin , dia berada dalam peci itu , dia tidak sendirian , dia bersama yang lain" jawabku.

         Merasa tidak puas, kami memang belum menanyakan siapa namanya Dan apa tujuan nya mengikutiku? .

Lalu Abah akan memasukkan sosok tesebut ke dalam raga Dina. Dina yang bersiap-siap Dan me rileks kan dirinya untuk dimasuki jiwa tanpa raga tersebut. Tidak lama , Dina pun mulai nangis sosok tersebut Sudah menguasai raga Dina. Dina seperti kesakitan, menangis Dan bertingkah seperti anak kecil.

        

              "Siapa kamu?" Tanya Abah kepada sosok yang memasuki Dina.

"Nggkk huhuhu...." Dia menjawab dengan singkat.

"Kalau begitu coba peluk raga ini (Erisa) , agar kamu terlepas dari rindu mu" seru Abah .

Dina pun langsung memeluk Ku, dia memang bukan Dina, tetapi raganya telah dimasuki roh yang Selama ini mengikutiku. Aku langsung spontan memeluk nya, Dina menangis begitupun aku seperti terbawa arus perasaan yang sama dengan nya. Dia begitu erat saat memeluk Ku.

Aku lang dibawa oleh ibu Dina untuk ditenangkan.

          "Apa tujuan kamu yang selalu mengikuti Erisa ?, apakah hal negatif atau positif?" Tanya Abah kepada Dina yang masih termasuki sosok tersebut.

"Tidakk huhuhu.... Aku tidak ingin melukainya, aku ingin menjaganya , menjaganya saja" jawabnya sambil menangis ala sikap anak kecil.

"Apakah kamu mempunyai agama?" Abah pun bertanya kembali.

Sosok tersebut hanya menggelengkan kepala saja dengan keadaan sedih Dan menangis. Yahh dia tidak mempunyai agama.

       

           Tak lama , Abah pun mengeluarkan sosok tersebut dalam raga Dina dan memasukkan nya kembali kedalam peci.

            Kembali ke aku.

            Aku yang menangis terintih seperti tidak ingin sosok anak kecil tersebut terlepas Dari Ku .

Aku menangis tak biasanya, seperti ada yang menekan untuk bersedih dalam kegelapan yang teramat sedih dan perih. Akhirnya ibu Dina mendo'akan Ku dengan lafalz-lafalz Al-qur'an, yahh aku menenang tetapi aku tidal sadar dan pingsan. Dalam pingsan Ku , aku melihat sesosok perempuan tinggi Dari kejauhan dia adalah IBU Ku . lalu aku pun mulai kembali menangis dengan kencang beberapa menit Dari itu pingsan kembali. Dalam pingsan Ku ini , aku melihat sesosok laki-laki tinggi dia adalah Andy kekasih Ku. Setelah Ku melihatnya ,Ku kembali menangis dengan kencang Dan ibu dina mulai menyadariku kembali.

            Selesai proses ruqiyah  dengan drama-drama yang penuh kesedihan.

Beranjak Ku pergi dengan dina ke kamar untuk menenangkan diri. melihat diriku di kaca, mata yang sembab , merah, bengkak. "Din apakah tadi aku menangis ?" Tanya Ku heran. "Iyahh kamu menangis dengan kencang Dan 2kali pingsan" jawab nya.

            Entahlah mengapa , disaat aku tidak sadar pingsan yang pertama, melihat ibu menatap Ku dengan senyuman yang memantul kepadaku, rasanya begitu sedih sekali. Dan pingsan yang kedua kalinya, aku melihat kekasihku yang berdiri tepat dihadapan Ku dengan senyuman yang menyayat hati.

             Mengapa mereka berdua yang ada dalam diriku yang tidak sadar ini?.

Aku mengherankan kekasihku, aku yang tidak sadar sama sekali hanya ingat Dan mengingat mlihat sosok dua orang Itu IBU Ku Dan kekasihku Andy.  Apakah ini petunjuk? Wallahualam tidak ada yang tahu.

Maaf guys aku menyelesaikan part ini memang agak lama , ada kesalahan yang harus direvisi sedikit. Dan harus flashback ditengah-tengah cerita.

Masih ada part berikutnya, mohon sabar yahh.

Stay in story guys.

Jangan lupa vote and comment nya . 1vote Dari kalian sangat berharga .

🙏🐻

Siguiente capítulo