"Iya. Kita semua saling jujur. Kalau loe gak mau cerita juga gapapa, kita bisa maklumi. Loe bisa cerita kapanpun tentang diri loe, gak harus sekarang juga," timpal Gabriel. Nathan berterima kasih sekali dengan lelaki itu karena sudah memberinya keringanan. Avan sialan! Bisa-bisanya dia ngomong kayak gitu, pasti mereka bakalan curiga tentang gue, pikirnya.
"Ehehe iya, Kak. Maaf, Van, gue belum bisa kasih tau mereka. Mungkin lain kali," jawab Nathan. Avan sedikit kecewa lalu mengangguk.
"Ada satu hal yang harus loe inget, Vin. Loe jangan pernah ngasih tau siapapun tentang rencana kita. Mau gimanapun juga, berurusan sama mafia bukan hal yang mudah. Kalau loe kasih tau seseorang tentang hal ini, dia bakalan diincar juga. Cukup kita aja yang tahu, orang lain gak perlu." Ken memperingati. Nathan mengangguk tanpa ragu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com