Lelaki berambut gondrong itu masuk ke dalam sebuah ruangan bernuansa putih. Di dalam sana ada beberapa orang-orang buatan yang sengaja didirikan di salah satu sudut ruangan. Di sudut lain, ada lemari besar yang berisikan banyaknya senjata api dan senjata tajam, di sampingnya bertumpukan beberapa kardus berisi amunisi. Seorang pria yang memakai singlet menghampiri lelaki berambut gondrong itu. Ia memeluknya seakan-akan mereka sudah lama saling mengenal.
"Akhirnya loe datang juga, Nathan! Inisiatif dari mana sampe mau gabung lagi?" tanyanya. Nathan melepaskan pelukan pria itu dengan kasar.
"Gak usah basa-basi! Boy bilang gue harus ngelatih diri gue lagi biar mahir kayak dulu," jawab Nathan dengan ketus.
"Wahaha sifat loe gak berubah, Anjing. Yaudah, karena si tua yang nyuruh, jadi, ayo! Kita lihat senjata apa yang cocok buat digunain sama Anjing kayak loe." Pria itu mengajak Nathan menghampiri lemari bersenjata. Mereka memilih senjata yang cocok untuk Nathan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com