"Benarkah aku boleh ikut dengan kalian sementara waktu ini?" tanya Sadin dengan wajah berbinar senang. Tentu saja dia senang karena Zero yang menawarkan itu padanya.
Tanpa ragu Zero mengangguk. "Ya, tidak masalah. Karena kebetulan kami juga sedang melakukan petualangan untuk mencari rumah baru. Benar, kan, Giania? Kau tidak keberatan Sadin ikut bersama kita?"
Aku pikir Zero sudah tak mempedulikan lagi pendapatku, tapi rupanya pemikiranku salah karena baru saja dia bertanya seperti itu. Aku menatap Zero dan Sadin secara bergantian. Walaupun ... entahlah, ada rasa tak nyaman yang kurasakan membayangkan Sadin akan ikut dalam perjalanan kami, tapi mana mungkin aku tega mengabaikannya di saat dia memang membutuhkan bantuan kami. Lagi pula, Zero sudah tak mempermasalahkan lagi keberadaan Sadin di antara kami.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com