webnovel

Bab. 3 Salah Paham

Karena mendengar suara rintikan air dari kamar mandi, akhirnya Amel membuka mata.

" Kricik ... kricik ... kricik," (suara air mengalir dari keran kamar mandi di kamar tersebut).

Amel melihat dari balik kaca tebal sedikit buram ada sesosok pria yang sedang mandi

Lalu Amel menggedor pintu kaca kamar mandi tersebut, karena Amel berpikir dia sedang berada di kamarnya.

"Dor! Dor! Dor!." (suara ketukan yang sangat keras di pintu kamar mandi).

Pria di kamar mandi tersebut langsung memakai handuk dan membuka pintu kamar mandinya.

Amel tercengang melihat tubuh pria tersebut, yang sangat Indah dan berotot, selain paras wajahnya yang tampan, pria tersebut sangat mempesona dengan adanya sedikit bulu di bagian dadanya (simbar).

Amel terdiam dengan mulut menganga, kagum dan nafsu saat melihat pria tersebut yang hanya memakai handuk untuk menutupi bagian tubuhnya.

" Wah ..., benar-benar sempurna!." kata Amel dalam hati.

"Sedang apa kamu di kamarku?!." tanya Amel.

Pria itu tidak menjawab sepatah kata pun, dia langsung berjalan menuju lemari baju di kamar tersebut, berniat mengambil baju untuk ia pakai.

Namun saat mau membuka lemari tersebut, Amel menarik tangannya dan terus menariknya higga dia terseret.

Setelah pria tersebut terseret karena ditarik olehnya, lalu Amel mendorongnya, sehingga membuat pria tersebut jatuh dan terbaring diatas ranjang.

"Berani-beraninya kamu masuk ke kamarku dan membuka Lemari ku!." ucap Amel dengan nada sedikit keras.

"Aku Bayu!, dan ini adalah kamarku!, aku menolongmu saat kamu tergeletak di depan pintu, di salah satu kamar di hotel ini!." ungkap Bayu

(ternyata pria tersebut bernama Bayu).

Amel terdiam sesaat, sambil mengingat ..., dia melihat bajunya yang sudah diganti dengan baju tidur yang tipis dan transparan, seketika menyadari hal itu Amel langsung menampar Bayu.

" p l a k !".

"Kamu menolongku, membawaku ke kamarmu dan kamu telah mengganti bajuku, kamu pasti sudah melihat seluruh keindahan tubuhku. Dan kamu pasti sudah meniduriku, kan?!," kata Amel dengan ekspresi pura-pura marah padahal dalam hatinya dia tersenyum.

Bayu menanggapinya dengan senyuman.

"Aku tidak melakukan itu semua, dan yang menggantikan bajumu adalah salah satu pelayan wanita di hotel ini." ujar Bayu sembari tersenyum.

Dan tiba-tiba masuklah seorang pelayan wanita yang sedang mengantar bajunya Amel, yang semalam ia pakai dan telah dimuntahi olehnya.

Lalu pelayan wanita tersebut menjelaskan kepada Amel apa yang telah terjadi semalam.

Setelah mendengarkan penjelasan dari wanita itu, Amel justru merasa kesal dan kecewa karena sebenarnya dia berharap bisa tidur dengan Bayu.

Dan dan tanpa ia sadari, Amel justru memarahi seorang pelayan tersebut.

"Dasar pelayan bodoh!, kenapa kamu mau disuruhnya?!." kata Amel dengan ekspresi kecewa

"Kamu gila ya?!, sudah ditolongin malah marah!, cepat pergi sana!, dasar wanita gila!." sahut Bayu dengan nada marah dan sembari berkata, ia langsung menyeret Amel keluar dari kamarnya.

Bayu!. Dengan nama lengkap Bayu Samudra!, adalah seorang pengusaha muda, pemilik perusahaan ROYAL INDRUSTRI yang berada di kota Royal, perusahaan yang beroperasi dalam eksplorasi dan produksi, penyulingan, transportasi, distribusi dan pemasaran, petrokimia, pembangkit listrik, hingga perdagangan dengan pendapatan mencapai Rp8.555triliun.

Bayu berada di kota Marga untuk menemui Bian, pemilik perusahaan Global Oil, perusahaan pertambangan minyak terbesar di kota Marga. Global Oil akan mengajukan sistem kerjasama dengan Royal Indrustri, untuk membeli minyak mentah nya yang di tafsir senilai Rp100triliun per hari.

Dan jika kerjasama ini berhasil Royal Industri bisa mendapatkan keuntungan Rp10triliun perhari. Tentunya kerjasama ini bisa membuat kedua perusahaan tersebut saling menguntungkan.

Mereka sepakat akan bertemu di Luxury Home.

Luxury Home adalah hotel termewah di kota Marga, dengan keamanan yang ketat dan tersedia beberapa fasilitas menarik di dalamnya. Salah satunya adalah Room VIP, Room yang dengan pemandangan sangat indah dan sejuk, tepat sekali untuk tempat tempat meting atau pertemuan lainnya.

Karena janji pertemuan antara Bayu dan Bian masih beberapa jam lagi, sambil menunggu Bian, akhirnya Bayu mencoba melakukan negosiasi dengan owner Luxury Home yang bernama Rudi.

Bayu meminta ke Rudi agar tidak ada tamu masuk ke Luxury Home untuk hari ini, selain Bian dari perusahaan Global Oil.

Rudi (Owner Luxury Home) menyetujuinya dan memperketat semua keamanan pintu masuk hotel.

#Di sisi lain ....

"Kring kring ...." Hp Ivan berbunyi.

Risma yang sedang tidur disamping Ivan, lalu membangunkannya.

"Van ..., telepon tuh!." ucap Risma sambil manggoyang-goyangkan tubuh Ivan (dengan tujuan membangunkannya).

Tak lama kemudian Ivan terbangun, dan dia melihat bahwa yang telepon adalah istrinya, lalu ..., dia segera memberi isyarat kepada Risma.

"hustt ..., diamlah istriku telepon." ucap Ivan sembari menempelkan jarinya ke bibir Risma.

"Hallo sayang ...," ucap Ivan di telepon.

"Kamu dimana?, cepat pulanglah perusahaan kita terbakar dan tak ada satupun yang tersisa." ucap istri Ivan di telepon dengan suara yang tersedu sedu karena dia sambil menangis.

Mendengar kabar tersebut Ivan langsung bergegas memakai bajunya.

"Hey!, mau kemana kamu Van?!." tanya Risma.

"Aku harus pulang, terjadi kebakaran di perusahaanku." jawab Ivan dengan buru-buru pergi.

"Terus kencan kita bagaimana?, kan belum selesai!." ucap Risma.

Ivan segera pergi, sambil menutup pintu dia berkata.

"Lupakan saja!." ucap Ivan lalu meninggalkan Risma.

Risma yang belum puas dengan kencan semalam bersama Ivan, akhirnya menelpon Amel.

"Ke kamarku sekarang!." perintah Risma tanpa basa basi dan langsung menutup teloponnya..

#Sesampainya Amel dikamar Risma.

"Kenapa bos, memanggilku kesini?." tanya Amel.

"Yang orderan selanjutnya suruh kesini. Cepat!." perintah Risma dengan tegas.

"Bukannya masih ada Ivan?!." kata Amel.

"Ivan sudah pergi!." sahut Risma.

"Baiklah ..., ada sepuluh orang masing masing dua jam untuk hari ini, gimana?, mau?!." tanya Amel.

"Ya!, suruh mereka kesini dan mengantri di lobby hotel." ucap Risma.

"Siap bos!!!." sahut Amel dan langsung bergegas menghubungi mereka.

Siguiente capítulo