Ketika Fu Jiu mengucapkan kata-kata itu, dia menatap hutan di depannya lekat-lekat. Dia sudah mulai melangkah saat kalimatnya berakhir.
Suara samar yang baru saja dia dengar bukan berasal dari vila, tetapi dari hutan di depannya.
Fu Jiu bergegas, tetapi dia cukup berhati-hati untuk menginjak rerumputan tanpa mengeluarkan suara.
Saat ini, suara yang dia dengar sebelumnya menjadi semakin jelas dan dekat.
"Um... Ah... Kupu-kupu..."
Suara desahan yang terengah-engah itu terdengar jelas di malam hari. Kaki Fu Jiu hampir lemas, dia tiba-tiba merasa merinding di sekujur tubuhnya.
Dia sudah menduga bahwa mereka pasti ada di sana.
Fu Jiu melihat ke bawah pohon besar yang tidak jauh dari sana. Seorang wanita berkimono sedang bersandar di batang pohon dan seorang pria berkimono berteriak di depannya!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com