webnovel

Tuan Muda Bo Marah Sampai Wajahnya Merah Padam!

Editor: Wave Literature

Leng Jue melihat sosok kecil yang tergeletak tidak berdaya di dalam mobil, ketika dia hendak memerintahkan orang pergi ke sana, dia melihat mobil Maybach menabrak pagar pembatas dan berhenti dengan rem yang keras. Detik berikutnya dia melihat sebuah sosok pria yang bergegas turun dari mobil.

"Siapa?" Para tentara bawahan itu segera mengangkat senjata dan membidiknya.

"Menyingkir!"

Menghadapi lampu dan moncong pistol yang menyilaukan, Bo Yan hanya meraung keras dan mendorong tentara yang menghentikannya.

"Biarkan dia lewat!"

Leng Jue memberi perintah, beberapa tentara itu segera menghentikan gerakan mereka.

An Ge'er bernapas dengan lemah, dia hanya merasakan pandangan matanya kabur dan tubuhnya yang linglung. Tenaga di seluruh tubuhnya hampir habis tidak tersisa.

Dia merangkak menuju pintu mobil perlahan-lahan, ingin keluar untuk melarikan diri.

Ketika jari-jarinya baru saja akan menyentuh pintu mobil, pintu mobil itu tiba-tiba terbuka.

.....

Untuk sesaat Bo Yan berpikir… dia takut mungkin tidak akan pernah melupakan pemandangan yang saat ini dia saksikan…

Gadis kecilnya terbaring lemah di hadapannya, seluruh pakaiannya berantakan, napasnya lemah, tampangnya sangat menyedihkan dan juga sangat tidak berdaya…

Darah segar memenuhi wajah dan tubuhnya, membuat mata dan hati Bo Yan seperti tertusuk oleh ribuan jarum dan hampir membuatnya tidak bisa bernapas.

"An Ge'er, tenanglah, jangan takut, tidak apa-apa, aku di sini, kamu sudah aman, kamu aman sekarang."

Bo Yan mengulurkan tangan untuk memeluknya, An Ge'er saat ini jelas tidak memiliki kesadaran penuh, tetapi tubuhnya secara refleks meringkuk dan bergetar terus-menerus.

"Jangan, jangan kemari, jangan sentuh aku…"

An Ge'er menutup matanya, napasnya terengah-engah dan mengeluarkan suara bisikan yang begitu samar dan lemah.

"Ini aku, ini paman."

Saat Bo Yan mendengar suaranya yang lemah itu, hatinya hancur berkeping-keping.

Bo Yan terus mengabaikan penolakannya yang lemah dan memeluk erat-erat tubuh An Ge'er yang dibalut jaket mantel. Dia terus menenangkannya berulang kali dengan suara lembut yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, seolah-olah dia sedang menenangkan bayi kecil.

Dengan hati-hati Bo Yan membawanya masuk ke dalam mobilnya, dan ketika Bo Yan berbalik lagi, di tangannya sudah ada sebuah pistol.

Leng Jue sudah memborgol Tuan Muda Zhao itu. Begitu Bo Yan melihat pria itu, niat membunuh yang dalam muncul di matanya yang kelam.

Tuan Muda Zhao dapat melihat dengan jelas pria yang keluar dari kegelapan malam itu, pria yang tampak seperti kaisar kegelapan. Kakinya yang seketika terasa lemas itu pun tidak mampu menopang tubuhnya, dia langsung jatuh berlutut di tanah dan benar-benar ketakutan sampai kencing sekali lagi, "Tuan Muda Bo, saya benar-benar tidak bermaksud begitu. Saya tidak disengaja…"

Siguiente capítulo