Keesokan harinya
Bryana dan Dean sedang dalam perjalanan menuju pulang ke rumah. Mereka sudah turun dari pesawat dan langsung naik taxi menuju pulang ke rumah tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Itu semua sesuai keinginan Bryana yang ingin memberi kejutan pada Calvin dan Sofia yang pastinya sudah menunggu kedatangannya.
Dean terlelap dengan menyandarkan kepalanya pada pundak Bryana. Pria itu tampak sedikit kelelahan karena sebelum kembali ke Jakarta, harus membeli mainan yang dipesan Calvin. Ternyata mainan itu sangat sulit ditemukan, dan hanya ada di pusat perbelanjaan terbesar di Australia.
Hingga hampir satu jam menempuh perjalanan, akhirnya taxi itu berhenti. Bryana segera membangunkan Dean yang masih terlelap.
"Sayang, bangunlah. Kita sudah sampai," serunya sembari menepuk pipi Dean dengan pelan.
Perlahan Dean membuka mata dan mengangkat kepalanya dari pundak Bryana. Dia memicingkan mata menatap suasana luar dari kaca mobil.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com