Salim tetap diam tanpa berkata apapun untuk menutupi atau membantu Tasya menjelaskan pada kedua orangtuanya.
"Nggak apa-apa Tasya, kami nggak lihat ko, tadi lagi memandang ke arah lain ucap ibunda Salim nggak mau melihat calon menantu nya itu menahan malu"
"Baiklah kami pergi menghadiri undangan ke bogor dulu, mungkin akan pulang malam" kata ayahanda Salim
"Ya, Nitip salam buat kakak mu, kami akan melamar mu secepat nya" kata ibunda nya membuat Tasya terharu atas ucapan calon mertua nya itu.
Sepeninggalan orang tua nya, Tasya tetus cemberut,
"Mas tega banget nggak mau nutupin aku sedikit pun" kata Tasya
"Kamu Segede itu bagaimana nutupin nya?" Jawab Salim seraya mengernyit ke arah Tasya.
"Bukan itu, aturan kamu mbelain aku sedikit gitu, aku kan malu" kata Tasya yang seakan melupakan masalah sebelum nya.
"Ngapain malu?"
"Iih kamu nggak ngerti banget posisi ku" kata Tasya kesal.
Salim bangkit lalu memeluk Tasya dengan begitu erat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com