webnovel

Lamaran Yang Ditolak

Felicia menatap kekasihnya dalam sorotan mata penuh ketidakpercayaan. Rasanya terlalu sulit mempercayai jika apartemen di mana dirinya berada adalah milik James. Tak sekalipun lelaki itu mengajaknya ke apartemen itu.

"Jika kamu ingin tinggal di apartemen ini, aku akan melamarmu secepat mungkin, Sayang," goda James pada sosok gadis cantik yang tampak sangat malu.

Bahkan wajah Felicia tampak merah merona seperti udah rebus. Adik dari Alvaro itu merasa sangat malu dan juga berdebar di waktu yang bersamaan. Ingin rasanya, ia menghilang dari sana saat itu juga. Tanpa sadar Felicia menundukkan kepalanya lalu bersembunyi di belakang tubuh kakaknya.

Melihat perubahan sikap adiknya, Alvaro merasa iba sekaligus geli, menyaksikan Felicia yang tampak malu-malu karena godaan jadi kekasihnya itu.

"Jangan menggoda adikku lagi! Lihatlah wajahnya sudah seperti kepiting rebus yang siap disantap," ledek Alvaro pada gadis cantik yang menyembunyikan diri di belakang punggungnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo