webnovel

YE BAI DATANG

Ye Xiu membeku sesaat ketika tubuh Su Zhang Li terjatuh kedepan. Semuanya menjadi terdiam. Meskipun ia tidak dapat memahami pertukaran kata dari Wang Yu dan Tetua Mo saat suara riuh dari orang-orang banyak dan suara yang memekakkan telinga dari segala arah.

Hal selanjutnya yang ia tahu adalah bahwa ada banyak orang yang menerobos pintu masuk dari panti asuhan dan mengelilingi Wang Yu, Ketua Mo dan pasukan mereka.

Ye Xiu merebut pedang yang berada di tangan Wang Yu dengan tangan kosong lalu memutarnya dan memaksa Wang Yu untuk mundur, dan dengan pedangnya, Ye Xiu menyerangnya dengan kejam seakan ada monster yang merasukinya.

Segalanya berada did alam kekacauan.

Bala bantuan unutk Ye Xiu telah datang, tapi sudah tidak ada yang bisa diselamatkan. Tidak ada lagi yang tersisa dari panti asuhan ini.

Ye Bai memimpin pasukan mata-matanya ketika ia mendengar bahwa panti asuhan sedang diserang. Satu-satunya hal yang ia pikirkan adalah tentang keluarganya. Namun, ketika ia melangkah masuk, ia melihat kejadian yang bahkan ia tidak pernah berani untuk membayangkannya.

Ye Bai menghampiri tubuh Su Zhang Li yang penuh darah dan anaknya di dalam dekapan. Ye Bai membutuhkan waktu untuk memahami pemandangan yang sedang ia lihat saat ini. Ia mengerutkan alisnya dan memiringkan kepala karena merasa bingung. Ia menyangkal dirinya sendiri, dengan apa yang ia lihat dan dengan suara benturan pedang yang berada di sekitarnya saat ini.

Ye Bai sudah lupa dengan keadaan sekelilingnya saat ia menatap wanita yang paling ia sayangi tanpa berkedip, dan anak laki-laki satu-satunya yang ia rela menyerahkan apapun demi anak itu. Dada Ye Bai terasa sesak dan kepalanya terasa sakit.

Dengan pelan ia mengulurkan tangannya untuk membalikkan tubuh Su Zhang Li, dan kemudian ia melihatnya, luka yang membelah leher Zhang Li dengan darah yang mengalir dari luka itu. Kulitnya yang putih telah berubah menjadi semakin pucat.

"Zhang Li?" Ye Bai merapikan rambutnya yang basah karena darah dan memnaggilnya lagi dan lagi tanpa henti.

Ini adalah wanita yang dapat membuatnya merasa sangat kesal jika ia tahu bahwa wanita ini terluka sedikit saja, wanita yang dapat membuat jantungnya berdebar tak karuan ketika ia tertawa. Wanita yang membuatnya merasa lengkap dalam banyak cara. Ia adalah ibu dari anak laki-lakinya.

Tapi, sekarang ia sudah terbaring tak berdaya di lengannya. Ye Bai tidak mengatakan apapun, ia hanya terus mengusap pipi Zhang Li saat kekacauan di sekitarnya menjadi semakin parah.

Ye Qing juga terbaring tidak jauh dari ibunya. Ye Bai memeluk mereka berdua dalam hening.

Di sisi lain di medan perang, Ketua Mo telah memaksa Wang Yu untuk mundur. Bala bantuan yang datang jauh diluar bayangan mereka. Mereka tahu bahwa Ye Bai adalah seorang mata-mata, tapi mereka tidak mendapatkan informasi bahwa ia memiliki pasukannya sendiri dan hal itu merusak rencana mereka.

Kelomok mata-mata Ye Bai berisi para pelatih ilmu bela diri dengan kemampuan yang luar biasa dan pasukan yang Wang Yu dan Ketua Mo bawa bukanlah tandingannya.

Wang Yu masih bersikeras untuk melawan Ye Xiu dan mengabaikan keadaan yang berbalik karena kemarahan membayangi rasionalitasnya.

"Aku akan melawannya!" Wang Yu berteriak dan hampir memotong tang Ketua Mo yang mendorongnya menjauh.

Tidak terlalu jauh, sisa dari pasukan mereka mencoba untuk melindunginya dan memberikan mereka berdua cukup waktu untuk mundur.

"Kita harus mundur!" Ketua Mo berteriak dengan tegas.

Akhirnya, Wang Yu menyadari bahwa situasi mereka tidak berjalan sesuai dengan yang mereka inginkan dan mundur bersama dengan Ketua Mo.

Mereka berdua berhasil melarikan diri, meninggalkan pasukan mereka untuk dibunuh oleh para kelompok mata-mata yang dibawa oleh Ye Bai.

Ye Xiu mencoba untuk mengejar mereka, tapi kehilangan jejak mereka ketika baru separuh jalan. Ia melepaskan dan mengeluarkan kemarahannya kepada sisa pasukan Pemanah Golden Arrow. Tidak ada satu pun di antara mereka yang dapat bertahan hidup di bawah kemarahan Ye Xiu.

Di sisi lain, adiknya, Ye Bai masih lupa dengan keadaan di sekitarnya dan terus memeluk tubuh istri dan anaknya yang telah mati.

Perlahan, Ye Xiu menghampirinya dan memerintahkan pasukannya untuk menemukan anak-anak yang mungkin saja masih hidup, walaupun kemungkinannya mendekati nihil.

"Kita harus menguburkan mereka…." Ye Xiu berkata dengan lembut saat ia berjongkok di dekat adiknya.

Ye Xiu menggoyangkan bahu Ye Bai untuk mendapatkan perhatiannya, tapi Ye Bai tidak memberikan respon. "Ye Bai…" Ye Xiu memanggilnya lagi.

Matahari telah terbit dengan cerah dan menyinari tempat yang penuh dengan darah itu, itu memperlihatkan seberapa kejamnya Wang Yu membantai seluruh isi Panti Asuhan sedangkan Ye Bai terus berada dalam posisi itu untuk waktu yang lama dan Ye Xiu juga terus menemaninya.

"Tuan Ye Xiu, kami menemukan 2 anak yang selamat." Salah satu mata-mata yang termuda yang dibawa oleh Ye Xiu datang untuk memberikan laporan. Tapi, karena ia melihat ketua mereka sedang berada dalam kondisi yang tidak baik, ia datang untuk melapor kepada Ye Xiu saja.

"Aku akan melihat mereka." Ye Xiu berdiri dan hendak pergi namun sebelum itu ia berbalik badan untuk menghadap mata-mata termuda itu.

"Siapa namamu?"

"Namaku adalah Gu Xie." Mata-mata muda itu menjawab dengan sopan.

"Gu Xie, tolong jaga Ye Bai dan panggil aku jika dia melakukan sesuatu yang berbahaya." Ye Xiu merasa khawatir jika adiknya mungkin akan melakukan sesuatu yang berbahaya ketika ia mendapatkan kembali kesadarannya.

Gu Xie sedikit membungkukkan tubuhnya kepada Ye Xiu dengan hormat.

Setelah ia melihat adiknya masih memeluk keluarga kecilnya, Ye Xiu berjalan menjauh. Ia berjalan melewati beberapa tubuh tak bernyawa yang tergeletak di tanah yang telah di tutupi dengan selmut dan dibaringkan di satu baris panjang sedangkan para pasukan mata-mata yang lain menggali lubang besar untuk menguburkan mereka semua.

Ye Xiu datang ke salah satu ruang taman dan melihat 2 orang anak laki-laki yang sangat kotor dan bau.

3 pasukan mata-mata yang sedang menjaga mereka memberikan hormat ketika melihat Ye Xiu masuk ke dalam. "Apa yang terjadi dengan mereka?" Ye Xiu sedikit mengerutkan hidungnya ketika ia mencium aroma yang tidak sedap dari kedua anak itu.

"Seseorang menyembunyikan mereka di dalam tempat sampah dan menutupi mereka dengan kotoran dan buah-buahan yang sudah busuk." Salah satu penjaga menjelaskan. "Aku ingin membersihkan merekam tapi salah satu dari mereka akan menangis bila kami mendekat."

Ye Xiu mengangguk mengerti setelah mendengar penjelasan itu dan berjalan masuk ke dalam ruangan.

Dua anak laki-laki itu yang berusia sekitar 12 tahun, saling memeluk satu sama lain dan gemetar ketakutan. Ketika mereka melihat Ye Xiu berjalan mendekat, mereka menangis lagi.

"Jangan menangis, kalian aman sekarang." Ye Xiu menggunakan lengan bajunya untuk mengusap wajah mereka.

Setelah beberapa waktu berlalu mereka berdua terlihat sedikit lebih tenang, Ye Xiu memberikan mereka masing-masing segelas air dan duduk di depan mereka. "Siapa namamu?"

Anak laki-laki yang memiliki bentuk wajah bulat berkata di antara isakan tangisnya. "Aku Sheng dan ini saudaraku Xun."

"Ikutlah denganku." Ye Xiu memegang tangan kedua anak itu dan berjalan keluar dari ruangan.

Siguiente capítulo