"Aku harus sudah mulai mencari pangeranku. Pangeranku itu harus kuat. Tidak terlalu pintar juga tidak apa-apa. Yang terpenting, dua harus bisa melindungiku."
"Mana ada yang seperti itu, Ameri? Sejak dari kemarin, kau selalu meracau seperti itu. Jika pun ada, belum tentu manusia itu mau denganmu, bukan?" Hector yang menyahut racauan Ameri tadi.
Mereka berjalan melalui lorong rahasia kastel Klan Dewar, untuk menuju portal ke Dunia Manusia.
"Jika aku sudah memilih pria idamanku, aku akan menjeratnya, Hector. Meskipun aku harus menggunakan 'mantra rayuan' sekalipun." Ameri menanggapi. Kaki jenjangnya terus menapaki lorong gelap ini.
"Hector?! Di mana kau berada, hah?!" Suara ini terdengar begitu nyaring. Berasal dari balik tembok lorong ini.
"Sial! Xafier sepertinya sedang mencariku, Ameri." Hector berucap sambil memukulkan kepalan tangannya ke dinding.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com