(JOON POV)
Mataku kini masih terpejam. Rasanya begitu berat bahkan hanya untuk menggerakkan kelopak mata. Apa aku benar-benar sudah mati kali ini? Tapi, Miryu berkata jika seseorang memiliki sihir ilusi, apa pun yang terjadi pada rohnya tidak akan berpengaruh besar pada tubuh orang itu.
Aku masih mengingatnya dengan jelas, saat bilah pedang tadi menusuk ke dada. Terasa begitu dingin. Jika memang rohku sudah mati, apa tubuhku juga ikut mati juga? Semoga saja tidak.
Mengingat terakhir kali hubunganku dengan Otousan kurang baik, aku tidak ingin pergi dengan cara seperti ini. Aku masih ingin memperbaiki hubunganku dengan Otousan dan terutama Papa Kevin. Aku ingin membalas semua kebaikan orang-orang yang telah mengasuhku sejak kecil.
Bledarr!!
Praangg!!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com