"Paman?" panggil Joon pada Papa Kevin-nya. Ia begitu senang saat ini, sampai rasanya ingin berteriak sekencang mungkin.
"Iya, Akiyama-sama?" Kevin menyahut. Namun, ia tetap fokus mengemudi.
"Apa saya boleh minta sesuatu?"
"Tentang apa itu?" Kevin menimpali. Sekilas ia melirik ke arah anak bos itu. Seperti biasanya, berbagai macam perasaan aneh selalu saja Kevin rasa jika di dekat remaja itu. Perasaan rindu yang teramat sangat.
"Boleh saya memanggil Anda dengan sebutan 'Papa'?" Joon berucap, ragu-ragu. Ia sembari meremas semua jarinya, gelisah. Ia takut jika Papa Kevin-nya bereaksi berlebihan seperti beberapa hari lalu.
"Joon, jaga batasanmu!" Takeyuki memekik dari jok belakang. Ia benar-benar khawatir Joon akan kembali membangun chamistry bersama Kevin. Dan itu tidak baik untuk dirinya, yang bahkan belum sepenuhnya mendapat maaf dari Joon.
"Bagaimana bisa kau meminta hal konyol itu pada Pemuda Hirano, heh?! Jangan membuat malu!" sambung Takeyuki dengan nada sedikit membentak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com