"Benar, Tousan! Aku berkata yang sesungguhnya. Tadi ada makhluk bersayap masuk ke kamarku dan wajahnya menyerupai Bibi Kecil Nana."
"Tunggu! Jadi maksudmu sejak tadi membahas 'bibi kecil' itu adalah Nana? Akiyama Nana? Adikku yang meninggal sebelas tahun lalu?" Takeyuki memekik tidak percaya.
Joon mengangguk, mengiyakan.
Takeyuki duduk tidak nyaman. Ia menyeka keringat di wajahnya sejenak, setelah itu duduk berhadapan dengan Joon yang berada di sampingnya.
"Bagaimana mungkin itu, Joon? Nana sudah meninggal sebelas tahun lalu di kecelakaan itu. Mana mungkin dia muncul di hadapanmu, eum?" Takeyuki menyentuh kening Joon sejenak. "Kau tidak sedang demam 'kan, Nak?" lanjut Takeyuki.
"Tousan! Sudah kubilang, aku bicara yang sebenarnya. Bulu ini juga yang menjadi bukti. Bibi Kecil Nana tadi masuk ke kamarku melewati balkon ini," pekik Joon, kesal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com