"Ini semua pasti bukan suruhan Papa Kevin, Ayah. Aku yakin, papa pasti tidak mungkin berbuat sekejam ini," sentak Joon, tak terima tuduhan yang terlontar dari Jaya.
Ekspresi lembut Jaya, kini berubah drastis. Ia menatap dingin ke arah Joon.
"Kau jangan terlalu naif, Joon! Hati manusia itu lebih menakutkan dari Dewa Kematian sekalipun. Tidak ada yang tak mungkin di dunia ini. Bukan tidak mungkin juga Bos Besar Kevin telah berubah." Jaya berucap penuh penekanan. Bahkan, ia tak menyematkan lagi kata 'Kakak' di depan nama Kevin.
Sebenarnya, ini salah satu bentuk protes dari Jaya juga. Ia ingin melampiaskan segala kekesalannya. Tapi, Jaya tidak tahu ia harus melampiaskan amarahnya itu kepada siapa.
Joon tertunduk mendengar ucapan ayahnya. Jika memang hati manusia semenyeramkan itu, bukan tidak mungkin juga suatu saat nanti ayahnya juga akan berubah. Pada akhirnya, Joon akan kembali tidak memiliki siapapun di dunia ini sebagai tempat bersandar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com