Di suatu malam yang gelap dan sunyi, Joon melihat pria bertudung saji di sebuah gang sepi. Joon jadi teringat akan paman yang main di drama-drama psikopat itu. Tapi, kenapa mesti pakek tudung saji, coba? pikir Joon. Mungkin agar terlihat anti mainstream.
"Kok jadi merinding, ya? Kalo aku dibunuh itu orang bagaimana? Mana masih punya banyak utang di warteg Om Omar lagi. Ini gak ganti jadi genre thriller kan, Mams?" Joon ngedumel.
Sosok pria yang berada ujung gang itu mendekat ke arah Joon. Joon yang tidak ingin mati muda, lari kencang saat sosok itu mendekat.
Sosok bertudung saji semakin mendekat ke arah Joon. Joon semakin kencang berlari.
"STOP!!" Tiba-tiba ada sosok lain yang menghadang langkah Joon.
Kali ini sosok dengan topeng Ultraman Mebius.
Joon berhenti sejenak sambil mengatur napasnya.
"Hah ... hah ... siapa ... hah ... kalian?" tanya Joon dengan napas tersengal.
Kedua sosok itu langsung membuka tudung dan topengnya.
"Ci-luk-bah!" pekik kedua sosok itu bersamaan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com