webnovel

106. Tuan Tanpa Nama

Bilik-bilik kamar mandi itu begitu gelap dan sepi. Malam-malam begini, para penghuni lembaga pemasyarakatan di sudut kota itu tentu saja tak diizinkan pergi ke sana.

Satu sosok Piv tampak berjalan sempoyongan di lorong area mandi tersebut. Tak berapa lama kemudian, ia membuka mulutnya lebar-lebar, memuntahkan satu sosok wanita berkulit cerah dan berambut ikal sebahu.

Wanita itu bangkit dengan gerakan kaku. Setelah berhasil berdiri sepenuhnya, dia mengecek tubuh langsingnya yang telanjang bulat itu. Bukannya jijik dengan lendir-lendir di setiap senti kulitnya, wanita itu hanya membisu dengan kedua ujung bibir yang turun.

Piv-piv lain bermunculan, menguarkan cahaya dari tubuhnya untuk menerangi tempat itu. Awalnya si wanita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, tetapi begitu merasakan geli di kakinya karena jilatan mereka, ia mulai menendangi Piv-piv tersebut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo