Menyenangkan melihat Ken yang berwajah merona. Naura semakin bersemangat untuk menggodanya.
Sayangnya, masalah baru muncul begitu saja setelah Tuan Qin keluar dari ruangan Ken.
"Ayo lakukan lagi," pinta Ken.
"Tidak bisa, Pak tua! Aku harus ke perpustakaan untuk mencari materi," kata Naura. Ia menolak keras padahal dia sendiri yang membangunkan hasrat Ken.
"Kau mau kabur setelah membuatku berantakan?"
"Tidak. Aku hanya akan pergi, bukan kabur."
Naura berada di atas pangkuan Ken. Ken memeluknya sangat erat. Mustahil kalau Naura bisa melepaskan diri darinya.
"Ken, emmm..."
Ken mencium bibir Naura. Bibir Ken terasa dingin karena menahan libidonya yang sedang berada dipuncak.
Bukan hanya penampilan Ken yang berantakan tapi Naura ia buat lebih berantakan. Ken menurunkan dress bagian atas Naura. Ia mencium bibir Naura sembari meraba punggungnya.
"Ken, stop!" pinta Naura tapi Ken terus saja menjilat lehernya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com