Kesehatan Delice belum juga membaik. Ia belum bisa pergi untuk mengurus urusannya. Ditambah lagi, ia tidak boleh terlihat oleh musuh masih bersama Loid karena Loid adalah buronan yang mencuri Rose Ice.
Entah ide siapa pada awalnya semua perpecahan terjadi. Mungkin karena Delice membiarkan semuanya berjalan menurut skenario Tuhan.
Tringgg...
Ponsel Loid berdering. Ada pesan masuk yang membuat matanya terbelalak.
"Ada apa?" tanya Delice.
"Tidak ada apa-apa. Aku harus pergi," kata Loid.
"Apa terjadi sesuatu?" tanya Delice.
"Tidak ada. Istirahatlah dengan baik."
Gelagat aneh itu tidak bisa Loid sembunyikan atau karena lawan bicranya adalah Delice? Apa karena Delice terlalu peka?
Loid pergi. Delice membiarkannya tanpa berkata apa-apa namun dia tahu pasti apa yang membuat Loid bergegas tanpa berfikir itu sebuah jebakan musuh atau bukan.
"Kau terlalu sembrono, Loid," gumam Delice.
**
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com