PRANGGG! PRANGGG! PRANGGG!
Suara beberapa benda jatuh membuat seisi rumah gaduh. Diego langsung mengamuk setelah kembali di kediamannya.
Tidak ada yang berani masuk untuk menenangkan. Mr. R langsung menemui Diego yang mengamuk tanpa arah.
"Tuan!" panggil Mr. R.
"Keluar!" bentak Diego.
"Tuan tapi..."
"Keluar!"
PRANGGG!
Sebuah vas bunga melayang mengenai kepala Mr. R. Dia tidak peduli dengan darah yang menetes dari lukanya. Menenangkan Tuannya adalah prioritas utama.
"Tuan, aku tidak bisa meninggalkan Tuan sendiri di saat seperti ini," jelas Mr. R pantang menyerah.
"Huhhh... Dasar bodoh!" maki Diego.
Diego menarik Mr. R dan menyeretnya keluar. Mr. R bukan terfokus pada amarah Tuannya, melainkan fokus pada airmata yang tidak bisa lagi terbendung dan mengalir dipipi Diego.
BRUKKK...
"Jangan ikut campur!" bentak Diego.
BRAKKK...
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com