"Jean, bagaimana kondisinya?"
"Aman, Tuan!"
"Kau boleh merawatnya, asal tidak memberitahu siapapun kalau aku yang memintamu. Aku akan berpura-pura tidak tahu kalau kau sudah menolongnya. Apa kau mengerti?"
"Mengerti, Tuan!"
***
"Delice! Delice! Aku takut! Delice, aku takut!" Teriak Naura dari rintihan ketakutan setelah Delice menguncinya di ruang yang sangat gelap.
Delice tidak meninggalkan Naura seorang diri. Delice duduk di lantai, menyandarkan pundak dan kepalanya di daun pintu gudang.
"Aku juga terluka melakukan hal ini padamu," gumam Delice dengan lirih.
Dukkk!
Dukkk!
Naura terus memukul pintu, namun pukulan itu lama semakin lama semakin lirih.
Ketakutan, perut kosong karena dari kemarin belum terisi, dahaga yang yang menagih dan juga luka yang seakan menjerit karena terasa begitu sakit.
"Delice, aku takut!" ucap Naura. "Jangan tinggalkan aku sendiri," rintihnya lagi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com