webnovel

LoveMyDestiny-12

Hari yang ditunggu pun tiba, pagi ini dengan gaun pemberian kakak ipar Liu Changhai yang cukup pas di tubuh Qionglin Tianshi. Bahkan hari ini Qionglin Tiang di sengaja mengubah bentuk rambutnya yang lurus, menjadi berkepang dengan hiasan pemberian Liu Changhai beberapa hari lalu.

Setelah siap dengan penampilan barunya,wanita itu segera keluar dan melihat Xianlun Qian yang tengah menunggunya. Pagi ini, Liu Changhai sedang bersama dengan Yuenyi, yang mengajarkan Liu Changhai ke Festival Lentera Merah. Mungkin dia takut jika Liu Changhai bersama dia, makanya Yuenyi langsung mengajak Liu Changhai untuk pergi lebih dulu.

"Kau sangat cantik." Puji Xianlun Qian saat melihat Qionglin Tiang di keluar dari paviliun nya.

Wanita itu tersipu malu, lalu mengusap rambutnya dengan lembut. Tidak mau menunggu lama wanita itu langsung mengajak Qionglin Tianshi ke pasar raya, untuk melihat Naga dan juga Barongsai yang dimainkan oleh manusia.

Sesampainya di pasar raya, Qionglin Tianshi mendengar genderang musik yang memekakkan telinga. Suara musik yang begitu kencang membuat semua orang terlihat sangat bahagia. Semua orang menawarkan banyak barang pada Qionglin Tianshi dan juga Xianlun Qian. Kertas kuning dengan tulisan merah, lampion, atau mungkin kuis yang setiap tahun harus dipecahkan. Banyak pemuda yang didampingi dengan harapan dia dapat menemukan cinta. Perantara yang selalu saja mencarikan jodoh selalu bersibuk diri memilih, wanita atau pria yang cocok untuk menjadi pasangan di Festival Lentera ini. Lentera yang paling terang adalah simbol dan harapan. Terkadang harus di gantung, dan siapa yang bisa menemukan dan memecahkan teka-teki nya mereka ditakdirkan hidup bersama.

Tidak hanya mencari cinta di hari Festival ini, padahal nanti saat di Festival Qixi mereka juga bisa mencari pasangan. Disini banyak sekali Tang Yuan atau Yuanxiao atau yang biasa disebut dengan makanan.Tang Yuan itu seperti bola ketan yang diisi dengan pasta kacang merah manis, pasta wijen atau selai kacang. Secara rasa dan bentuk makanan Tang Yuan dan juga Yuanxiao itu sama, hanya yang membedakan adalah cara dan proses pembuatan dan pengisian secara manual. Bahkan banyak orang tidak bisa mengenali dua makanan itu secara langsung. Semua orang percaya jika mangkok atau bentuk bulat dari bola adalah lambang dari keharmonisan.

Banyak lampion yang digantung di udara dengan teka teki yang sulit dijawab. Sama halnya dengan Qionglin Tianshi yang tengah menatap satu lampion putih dengan tulisan 'Tubuhnya begitu pucat dan halus.' seakan tahu sesuatu wanita itu langsung meminta lampion itu dan menuliskan kata lanjutannya, yaitu 'Dia sangat sulit untuk didapatkan. Sekalipun bisa dia sangat bermanfaat.'

Setelah menulis itu Qionglin Tianshi pun langsung mengembalikan lampion itu, dia akan mengambilnya nanti setelah dia membeli satu gaun.

"Apa yang kau tulis tadi? Aku bahkan tidak mengerti." ucap Xianlun Qian menatap ke arah wanita itu.

Qionglin Tianshi pun tertawa kecil, "Seperti itu saja kau tidak tahu? Makanya jangan terlalu banyak makan."

Xianlun Qian cemberut dia pun langsung mengejar Qionglin Tianshi menuju toko gaun. Wanita itu mengambil satu gaun yang menurutnya bagus, karena malam nanti dia akan pergi bersama dengan Liu Changhai, setidaknya dia harus memiliki satu gaun yang indah untuk malam ini.

Wanita itu mengambil satu gaun berwarna putih dan juga kuning. Warna yang sama dengan sisiknya saat dia berubah menjadi ular. Setelah mengambil dan mencobanya, wanita itu langsung pergi dan membuat penjaga toko ini berteriak.

"Hei Nona bayar dulu gaunnya." teriak penjual toko.

Qionglin Tianshi menoleh bingung, dia pun menatap penjual toko itu dengan heran, :Apa? Aku tidak mengerti dengan ucapanmu."

"Kau tidak mengerti dengan ucapanku?" pemilik toko itu langsung menatap Qionglin Tianshi bingung, dia pun menunjuk gaun yang dipakai Qionglin Tianshi dengan gelengan kepala. "Kau memakai gaun dari tokoku, dan setelah itu pergi? Kau ingin membuatku rugi atau bagaimana? Kau harus membayar gaun itu sepuluh Tael Perak." ujarnya lagi.

Nyatanya wanita itu sama sekali tidak mengerti, sampai akhirnya Xianlun Qian datang dan langsung memberi sejumlah uang yang diminta orang itu. "Sudah lunas, aku harus membawa wanita ini pergi." ucapnya.

"Pergilah."

Xianlun Qian menyeret Qionglin Tianshi untuk pergi dari toko itu, lalu menatap wanita itu dari atas hingga bawah dengan heran. "Sudah aku bilang kan, kalau kau menginginkan sesuatu kau harus membelinya. Dan itu semua pakai uang." jelas Xianlun Qian untuk kesekian kalinya.

"Maaf tapi aku tidak memiliki uang sepeserpun. Aku terbiasa mengambil dan berterima kasih pada orang yang baik padaku."

"Iya aku tahu, tapi kau harus tahu ini bukan alam mu tapi alam manusia. Dimana uang sangat berlaku dan sangat penting untuk mereka."

Qionglin Tianshi mengangguk, "Baiklah aku paham, dan aku akan bekerja keras untuk mendapatkan uang."

"Hmm, sekarang ayo kita pulang. Sejak tadi aku melihat Biksu, dan dia sepertinya tahu keberadaanku."

"Iya kita harus pulang." sahut Qionglin Tianshi menatap sekeliling pasar raya ini, sebelum pada akhirnya mereka berdua pun hilang.

-LoveMyDestiny-

Qionglin Tianshi berpikir jika Festival berakhir sore hari. Tapi nyatanya Qionglin Tianshi salah, festival masih berlanjut hingga malam hari. Dan di sini Qionglin Tianshi hanya berdiam diri di samping Liu Changhai. Mereka berkeliling pasar raya sambil melihat banyak lampion yang menyala, dan juga terbang ke udara. Awalnya mereka hanya berdua dan saling mengenal satu sam lain. Sampai akhirnya Yuenyi datang dan mengacaukan semuanya. Wanita itu langsung mengajak Liu Changhai pergi dan meninggalkan Qionglin Tianshi seorang diri. Untung saja malam ini Qionglin Tianshi mengajak Xianlun Qian, coba saja kalau tidak mungkin Qionglin Tianshi akan menjadi wanita boodh malam ini.

Dan malam ini Qionglin Tianshi hanya menatap banyak orang yang tengah membeli banyak lampion merah. Ada juga yang menerbangkan lampion ke udara dengan doa mereka masing-masing. Belum lagi banyak penduduk yang membawa sebuah bunga dengan lilin diatasnya, lalu dilarutkan di danau dengan permohonan masing-masing.

Sama halnya dengan Qionglin Tianshi dan juga Xianglu Qian yang juga menerbangkan lampion, dengan harapan jika mereka dapat bertemu dengan orang yang dia cari selama ini.

"Qionglin.." wanita itu menoleh saat namanya dipanggil. Dia pun menatap Liu Changhai yang berlari ke arahnya dengan tergesa. "Aku mencarimu, dan ternyata kau ada disini." Ujarnya.

"Aku baru saja menerbangkan lampion bersama dengan Xianglu. Maaf jika membuatmu khawatir." jawab Qionglin Tianshi saat melihat wajah khawatir Liu Changhai.

Mungkin saja pria itu khawatir karena merasa tidak enak dengan Qionglin Tianshi, karena sudah meninggalkannya sendiri tadi. Dan sekarang dimana Liu Changhai meninggalkan Yuenyi? Apa pria itu sudah membuangnya di tengah danau? Tapi baguslah.

"Tidak masalah, kau bahkan tidak menungguku untuk hal ini? Bagaimana kalau aku marah denganmu?"

Qionglin Tianshi tersenyum malu. Dia pun langsung mengambil satu lampion dan dia berikan pada Liu Changhai. Menyalakan apinya dan menatap wajah Liu Changhai dibalik cahaya lampion.

"Sekarang katakan apa yang menjadi harapanmu malam ini?" ucap Qionglin Tianshi

Pria itu tersenyum kecil menatap wajah Qionglin Tianshi di balik cahaya lampion, "Aku berharap jika aku akan menemukan wanita yang sama sepertimu, untuk menemani sepanjang hidupku."

Desiran aneh dirasakan oleh Qionglin Tianshi, untuk mempercepat waktu Qionglin Tianshi meminta Liu Changhai segera menerbangkan lampionnya. Dengan tatapan mata yang tertuju pada Qionglin Tianshi, Liu Changhai pun langsung melepas satu lampion dengan harapan penuh. Qionglin yang merasa aneh di tatap Liu Changhai pun segera pergi, tapi tangannya langsung ditahan oleh Liu Changhai dan membuat Qionglin Tianshi menatapnya.

"Ada apa? Kau kan sudah menerbangkan lampionnya?" Ucap Qionglin Tianshi heran, dan menarik tangannya.

Menyadari sikapnya Liu Changhai meminta maaf telah lancang menyentuh tangan Qionglin Tianshi. Dia pun langsung memberikan satu tusuk konde pada Qionglin Tianshi. Tusuk konde dengan ukiran naga emas yang sangat cantik dengan warna merah.

"Terima kasih." Ucap Qionglin Tianshi tersenyum manis dan membuat Liu Changhai terpesona untuk kesekian kalinya.

Qionglin Tianshi memilih pergi, dia pun mengajak Xianglu Qian untuk menikmati makanan manusia. Apalagi manisan dan juga buah limau. Buah yang khas dan harus ada setiap kali perayaan. Dan setiap jalan pun pasti ada buah limau dan juga dupa yang menyala.

"Qiong apa kau tidak merasa aneh dengan pria tadi?" Tanya Xianglu Qian.

"Maksudnya?"

"Hmm, setelah aku pikir dan aku lihat tadi. Dia sepertinya tertarik denganmu, sepertinya dia menyukaimu Qionglin."

Qionglin Tianshi hanya geleng kepala mendengar ucapan Xianglu Qian, mana mungkin kalau Liu Changhai menyukainya. Yang ada Liu Changhai menyukai Yuenyi atau mungkin Shuwan dan wanita lainnya dan itu bukan Qionglin Tianshi.

"Perasaanmu saja, Liu memang seperti itu." Elak Qionglin Tianshi.

"Tapi tatapannya berbeda Qiong. Dia seperti seorang pria yang menyukai lawan jenisnya. Aku bisa melihat sorot matanya yang penuh dengan cinta."

"Jangan banyak drama!! Dan jangan bikin gosip yang tidak-tidak. Banyak yang menatapku seperti itu, bukan berarti mereka menyukaiku. Buang pikiran kotornya, tentang Liu yang menyukaiku." cibir Qionglin Tianshi dan membuat Xianlun Qian mendengus sebal.

-LoveMyDestiny-

Siguiente capítulo