webnovel

Pertemuan Pertama

Pagi hari

Seorang gadis sedang berdiri di depan cermin kamarnya, untuk mengamati penampilannya hari ini sebelum berangkat kuliah untuk menjalani masa ospek. Ya, gadis tersebut adalah mahasiswi baru di kampus ternama di bogor.

"ok sepertinya semua sudah lengkap untuk peralatan yang harus dibawa saat ospek hari ini" ucap gadis tersebut dan langsung keluar dari kamarnya untuk sarapan bersama keluarganya.

Gadis tersebut bernama Allisa Ayu Purnamasari, yang berusia 18 tahun. Allisa adalah gadis yang polos, ceria dan manja. Allisa hanya memiliki 4 orang sahabat dari SMP hingga sekarang. Allisa memiliki kakak bernama Aldi Pratama yang berusia 20 tahun. Allisa bangga memiliki kakak seperti Aldi karena selain pintar, Aldi sangat menyayangi Allisa. Allisa memiliki kedua orang tua yang sangat menyayanginya, papahnya seorang CEO di perusahaan ternama di bogor sedangkan mamahnya adalah ibu rumah tangga biasa.

"pagi sayang" sapaan lembut dari mamah allisa saat melihat anaknya yang bungsu keluar dari kamarnya

"pagi mah,pah,kak" ucap allisa yang sudah duduk di meja makan

"Allisa hari ini ospek?" tanya papah

"iya pah" jawab Allisa

"oh gitu, yaudah nanti kamu mau dianterin sama papah atau sama kak Aldi?" tanya papah

"sama kak aldi aja pah" jawab Allisa

"yaudah cepetan sarapannya nanti takut kamu telat" ucap papah

"iya pah" ucap Allisa

*****

Saat ini Allisa dan Aldi sudah sampai di kampus mereka. Mereka? Ya, Allisa satu kampus dengan kakaknya karena Allisa tidak mau jauh-jauh dari kakaknya dan Aldi juga merasa senang bisa satu kampus dengan adiknya jadi Aldi dapat menjaga adiknya dengan baik.

"yaudah aku turun duluan ya kak" ucap Allisa

"iya kamu hati-hati ya, kalau ada yang marahin kamu atau bentak kamu langsung lapor kakak ya biar nanti kakak tegur orang itu" ucap kak Aldi dengan nada yang serius

"he he he siap komandan" ucap Allisa semangat sambil meletakkan tangannya di kepala seperti sedang hormat saat upacara bendera

"ishh kamu tuh malah bercanda lagi" ucap kak Aldi sambil mengacak rambut Allisa gemas

"iiihhhhh kak Aldi mah rambut aku berantakan lagi kan" rengek Allisa sambil membenarkan rambutnya dan Aldi hanya terkekeh melihat tingkah lucu adiknya tersebut.

Allisa sedang terdiam di depan gedung kampusnya. Jujur saat ini Allisa gugup setengah mati dan jantungnya pun berdegup dengan kencang. Allisa ragu untuk masuk ke dalam sana, jadi dia memutuskan untuk menunggu sahabatnya yang satu jurusan dengannya yaitu jurusan akuntansi.

"Lis" ucap seseorang dari belakang

Merasa namanya di panggil oleh seseorang Allisa menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang yang memanggil namanya, dan ternyata yang memanggil adalah Dewi sahabat yang ditunggunya sedari tadi.

"DEWIIII AKHIRNYA KAMU MUNCUL JUGA" ucap Allisa semangat dan langsung menghampiri Dewi

"berisik Lis kebiasaan deh" ucap Dewi sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya yang tidak berubah dari SMP

"he he he reflek Dew" ucap Allisa

"yaudah yuk masuk, takut keburu mulai ospeknya" ucaap Dewi sambil menarik tangan Allisa

Allisa dan Dewi sudah sampai di lapangan tempat ospek di laksanakan dan mereka sudah memasuki barisan khusus untuk jurusan akuntansi.

"Hai perkenalkan nama saya Doni Putra Cedric, saya wakil ketua BEM. Semuanya harap tenang ya karena ketua BEM akan memberikan sambutan buat kalian" ucap Doni anggota BEM di atas panggung kecil

Setelah Doni turun dari panggung, naiklah seorang laki-laki yang tampan yang berhasil mencuri perhatian semua kaum hawa di lapangan tersebut tak terkecuali Allisa. Dia bahkan tidak berkedip melihat pemuda tampan yang di yakini adalah ketua BEM.

"Halo semua, saya Fariz Giovanni selaku ketua BEM mengucapkan selamat datang di kampus XXX. Semoga kalian betah di lingkungan kampus ini dan tolong untuk kalian sebagai mahasiswa baru untuk tidak melanggar peraturan yang ada disini dan juga kalian tidak boleh melawan terhadap kakak tingkat. Jika ada yang berani melakukan 2 hal tersebut maka saya akan segera bertindak dan kalian akan merasakan akibatnya sendiri terima kasih" ucap Fariz dengan muka serius lalu turun dari panggung

"Dew kok Allisa ngerasa merinding ya denger ucapan kak Fariz" bisik Allisa ke telinga Dewi yang ada disampingnya

"sama gue juga Lis" ucap Dewi

"tapi kak Fariz ganteng banget yaaa" ucap Allisa

"mulai deh, jangan bilang kak Fariz mau lo deketin lagi" ucap Dewi dengan tatapan menyipit tanda ia mulai curiga

"enggak kok Allisa cuman sekedar kagum, jantung Allisa belum berdebar-debar he he he" ucap Allisa sambil sedikit terkekeh dan Dewi yang melihat itu hanya menghembuskan nafas saja.

"baiklah semuanya itu adalah sambutan singkat dari ketua BEM kita dan acara selanjutnya adalah masing-masing tim akan diberi satu koordinator untuk melakukan segala kegiatan selama ospek berlangsung. Baiklah saya akan mengumumkan koordinator buat masing-masing tim, yang pertama tim akuntansi koordinatornya adalah Rezky Chann Lazuardi" ucap Doni

"selanjutnya untuk tim kedokteran koordinatornya Ryan Carlos, tim sastra korea koordinatornya Aldi Pratama...." lanjut Doni

"Dew kenapa rata-rata anggota BEM nya pada ganteng semua? Kalau kayak gini kan jadi betah di kampus he he he" ucap Allisa semangat

"hmm mungkin karena kampus kita terkenal di bogor jadi banyak laki-laki ganteng disini" ucap Dewi

"bisa jadi sih, oh iya Nida sama Eka kok dari tadi gak kelihatan ya Dew" ucap Allisa sambil kepalanya menoleh ke kanan lalu ke kiri untuk mencari 2 sahabatnya yaitu Nida dan Eka

"entahlah mungkin karena beda jurusan jadi susah ketemunya, lagian Nida sama Eka kan ambil jurusan yang beda. Nida ambil jurusan kedokteran sedangkan Eka ambil jurusan sastra korea" ucap Dewi

"yaudah mungkin kita kumpulnya pas jam istirahat aja kali ya dew" ucap Allisa

"iya lis" ucap Dewi

*****

"ok semuanya sekarang waktunya untuk kalian minta tanda tangan ke semua anggota BEM kecuali koordinator kalian sendiri yaitu saya, kalian harus berpencar sendiri-sendiri tidak boleh ada yang berdua yaa. Oh iya target tanda tangan hari ini adalah 35 tapi kalau gak nyampe juga gapapa yang penting nanti pas hari ketiga atau hari terakhir ospek kalian harus bisa sampe 50 ya kalau lebih itu lebih baik dan nanti siapa yang bisa mengumpulkan tanda tangan 50 atau lebih akan mendapatkan hadiah dari anggota BEM" ucap Rezky

"iya kak" ucap semua maba akuntansi

"semangat ya adik-adik kakak, ok sekarang berpencar" ucap Rezky

"ok kak" ucap semangat semua maba akuntansi

Setelah itu tim akuntansi semuanya berpencar untuk meminta tanda tangan anggota BEM.

"Dewi nanti kalau udah selesai nyarinya langsung tunggu di kantin aja ya bilang ke Nida sama Eka juga" ucap Allisa

"sip" ucap Dewi

20 menit kemudian

"huh capek juga ya minta tanda tangan kakak tingkat" ucap Allisa

"hmm lumayan lah Allisa udah dapat 25 tanda tangan he he he, mumpung masih ada waktu 10 menit sebelum istirahat mending Allisa duduk di taman aja keliatan adem kayaknya" ucap Allisa pada dirinya sendiri

Lalu Allisa segera pergi ke taman kampus yang terlihat sejuk karena banyaknya tumbuhan dan pohonnya juga lumayan rindang. Jadi Allisa memutuskan untuk duduk dibawah pohon itu. Saat sudah duduk di bawah pohon itu Allisa tidak menyadari bahwa ada seseorang juga yang sedang duduk di arah yang berlawanan dengan Allisa, mereka saling memunggungi dan juga mereka terhalang oleh batang pohon itu jadi Allisa tidak menyadarinya.

"akhirnya bisa selonjor juga ini kaki, tadi rasanya kayak gak bisa gerak kakinya karena dari tadi lari ngejar kakak tingkat" eluh Allisa

"alay" ucap seseorang di belakang Allisa yang sedang membaca buku

Allisa yang mendengar itu langsung terlonjak kaget. Lalu Allisa menoleh ke belakang untuk mencari suara seseorang yang berhasil membuatnya kaget. Dan saat menoleh Allisa bertambah terkejutnya karena seseorang itu adalah laki-laki yang sangat ganteng bahkan lebih ganteng dari kak Fariz ketua BEM.

"OMGGGG" teriak Allisa

Laki-laki itu langsung menutup mulut Allisa dengan tangannya.

"bisa diem gak?" ucap laki-laki ganteng itu

Allisa hanya menganggukan kepalanya sedangkan matanya tidak berkedip melihat ciptaan Tuhan yang sangat tampan bak Dewa Yunani. Setelah mendapat jawaban dari Allisa laki-laki itu langsung melepaskan tangannya dari mulut Allisa dan kembali duduk tenang seperti semula.

"demi apa ini Allisa gak lagi mimpi kan? Kenapa di depan Allisa ada pangeran ganteng ya?" tanya Allisa sambil melihat dengan mata berbinar ke laki-laki yang ada dihadapannya

Laki-laki itu melihat tingkah konyol gadis didepannya hanya tersenyum sinis dan kembali melanjutkan membaca bukunya dengan tenang. Ia tau bahwa gadis didepannya ini adalah maba jadi ia hanya cuek saja karena memang itulah sifat dari laki-laki tersebut.

"kakak datang darimana? Kok Allisa gak liat kuda putih dan juga kok kakak gak pake baju pangeran?" ucapan ngawur Allisa

Laki-laki itu hanya diam saja tidak menanggapi perkataan ngawur gadis didepannya, tetapi tangannya mengarah ke kening gadis dihadapannya untuk menyadari kebodohan gadis dihadapannya.

Ctakk

"aduh kok Allisa di sentil sih kak" ucap Allisa sambil mengelus keningnya yang habis disentil laki-laki tampan dihadapannya yang berhasil membuat jantungnya berdegup dengan kencang dan cepat.

"kakak namanya siapa? Kakak berasal dari mana? Kakak anggota BEM kan?" tanya Allisa bertubi-tubi

Sedangkan laki-laki tampan yang diajak bicara oleh Allisa hanya memutar bola matanya malas. Kemudian laki-laki itu berdiri dari duduknya, sontak gerakan laki-laki tersebut membuat Allisa dengan reflek memegang tangan laki-laki tersebut.

"ayolah kak jawab pertanyaan Allisa, kakak namanya siapa kak?" ucap Allisa

"cari tau sendiri" ucap laki-laki itu dengan dingin

Lalu laki-laki itu segera melepaskan pegangan tangan Allisa dan langsung pergi dari sana.

"ok Allisa akan cari tau sendiri nama kakak ganteng itu karena sudah berani mencuri hati Allisa saat pandangan pertama" ucap Allisa serius

Drt drt drt

ponsel Allisa berdering tanda ada pesan masuk.

Dewi: gue sama Nida Eka udah di kantin

Me: ok Allisa otw

Setelah membalas pesan dari Dewi, Allisa segera menuju ke kantin dengan langkah semangat karena dia tidak sabar untuk menceritakan pertemuannya dengan pangeran pujaan hatinya.

*******************************************************

Note: MaBa = Mahasiswa Baru

Siguiente capítulo