Jessi tersenyum miring. Dia menatap Freya rendah sambil melipatkan kedua tangannya di depan perut. Cewek itu ternyata sudah merapihkan potongan rambutnya saat Freya memotong sebelah bagian saja. Terlihat lebih ... manis.
"Freya, cewek yang berani sama gue."
Tidak ada balasan. Jessi semakin kesal dengan Freya yang benar – benar jutek. Sebenarnya cewek itu mau apa dari Jessi? Bahkan dia sendiri merasa heran, Freya di awal tidak mencampuri urusannya yang sudah biasa di lakukan. Cewek itu memang sudah membuat Jessi tidak tenang.
Freya hanya memiringkan kepalanya ke kanan. Sebenarnya dia sedang malas mengurusi perempuan di depannya. Apa boleh buat, Freya tidak bisa menunda jika Jessi yang akan memulai kembali. Dia akan bertindak jika sudah di mulai instruksi. Freya hanya menjalankan tanpa dia yang memulai dari awal.
"Sekarang, apa mau lo?" Tanya Jessi yang maju satu langkah, mendekat pada Freya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com