Devan menghampiri Freya di pinggiran kolam renang, cewek itu menatap air yang diam damai tanpa dia sentuh ketenangan air tersebut.
"Freya, kamu tumben diam di luar." Tanya Devan heran, biasanya Freya akan keluar untuk bertemu teman – temannya atau sekedar dia ingin mencari angin. Namun Devan lupa akan hal itu. Freya tidak akan pernah mau keluar malam tanpa motornya.
"Di kamar bosen." Alasannya cukup membuat Devan mengerti juga.
"Papa besok berangkat ke, LA." Freya menoleh menatap Devan lekat, kenapa Freya tidak tahu sebelumnya? Atau rencana Papa 'nya yang secara mendadak?
"Kenapa mepet banget?" tanya Freya.
Devan duduk di samping Freya yang sedang bersila. "Bisnis Papa 'kan sekarang lagi melesat banget, dek. Keberangkatan itu juga sebenernya sudah dari lama, cuma Papa ga tega ninggalin kita hanya karena urusan kerjaan aja." Jelas Devan yang merasa sedih juga akan di tinggalkan oleh Papa 'nya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com