"Vin, boleh aku pinjam handphone-ku sebentar?" ujar Bella suatu pagi setelah beberapa hari chatting berbahaya dengan Aron.
"Sudah kubilang berkali-kali, Kau tidak boleh memegang handphone. Untuk apa memangnya?" Vincent bertanya balik.
Tentu saja untuk memastikan bahwa Aron tidak membuat huru-hara tentang dirinya. Bella begitu khawatir jika Aron benar-benar menyebarkan foto dirinya yang telanjang bulat. Aron memilikinya karena dulu meminta untuk kenang-kenangan dan Bella membolehkannya. Sekarang foto itu menjadi bahan blackmail dan alat pemerasan.
"Aku ingin tahu apakah ada yang mengirimiku WhatsApp atau tidak," jawab Bella dengan gugup.
"Tidak ada yang penting. Alanis juga belum mengirimimu pesan, kalau lelaki itu? Kau jangan bertanya!" ujar Vincent.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com