"Cepatlah bangun, Mawaru!" sebuah telepati menghubungkan suara hati mereka berdua ....
Tak mungkin seorang ayah ingin anaknya pergi lebih dulu, ini adalah sebuah kenyataan. Sebisa mungkin dia berusaha untuk menyadarkan Mawaru.
Namun dari dalam hati Mawaru masih bertanya-tanya,."Siapa orang yang masuk ke telepatiku kali ini? Dia tidak menunjukkan sosoknya tapi, suara ini sepertinya pernah aku dengarkan ...."
'Tapi di manakah itu?'
....
Para dokter dan perawat yang melakukan operasi kali ini mulai meninggalkan ruangan dengan membawa sejumlah peralatan operasinya namun, Mawaru masih tertudur dalam diam dan selang oksigen masih melekat di wajahnya. Napasnya sudah normal tapi, dia tidak bangun-bangun. Jin khawatir kalau nantinya anaknya ini akan mati karena gagal jantung.
"...." Dia masih berdiri di depan kaca jendela dan menatap Mawaru yang masih terbaring lemah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com