webnovel

Kemanusiaan Tidak Bisa Mati!

"A-A-Apa ?!!!!!!! Hilang, DICURI ?! Kau, Merlin tidak berguna !!!"

"Guhe–"

Merlin, atau bisa dibilang Yuuki yang terlalu mendalami peran, harus menerima tendangan Mordred yang membuatnya berguling-guling di tanah beberapa kali.

Ketika berhenti, dia duduk, menggaruk rambut indahnya sambil terasa kesusahan: "Ahh, itu memang dicuri...tapi, tapi itu dicuri oleh teman kalian !!"

"Apa ?"

Semuanya diam dan hening, dan entah kenapa mereka tiba-tiba memiliki imajinasi dimana sosok Hayama Yuuki yang tertawa seperti orang gila, menginjak Merlin sembari mencuri barang-barang miliknya di Avalon sana.

".....Um, itu pasti dia." kata Artoria sambil sedikit malu.

Arthur juga mengangguk, "Jika itu dia, kurasa mungkin."

"Hahahaha! Kalau begitu, aku hanya perlu memintanya dari bocah itu. Dia sangat murah hati, kuharap Durandal masih ads di salah satu target curiannya!"

Merlin: "Oy !!!"

Yuuki terkejut ketika mereka dengan mudahnya menerima cerita karangannya semudah itu?

Apakah aku di mata kalian adalah sosok seperti itu ?!

Kalian, kalian semua pengkhianat !!!

Aku, Hayama Yuuki adalah seorang pria terhormat yang benar-benar sopan dalam tiga pandangan asusia dan sosial!

Mordred menggaruk rambut pendeknya dan menatap Leah yang hanya mengangkat bahunya.

"Jika itu dia, kurasa dia akan menyerahkannya ketika Festival Bangsawan Sekolah?" kata Leah.

"Kupikir juga begitu. Humph, kau selamat kali ini, Merlin!"

"Etto, Merlin-sama, kau baik-baik saja?" Mash dengan raut wajah khawatir mendatangi Yuuki disana sambil berjongkok.

Melihat Mash, air mata langsung mengalir di mata Yuuki.

Ma-Malaikat!....

"Hiks, Mash-chan benar-benar memiliki jiwa dan kepribadian seperti Galahad. Diantara semua Ksatria Meja Bundar, memang hanya dia dan Lily (Artoria) yang bisa menyembuhkanku~"

Mordred: "Karena kau adalah scammer."

Leah: "Tidak berguna dan otak penuh bunga."

Arthur: "Penuh hal yang tidak bisa diandalkan, kau meragukan. Jika Polisi ada disini, borgol 100% akan ada di tanganmu."

"Kalian semua jahat!"

Setelah mengatakan itu, Yuuki berdiri, mengusap rambut terong Mash dan tersenyum segar seolah hal tadi tidak mengganggunya.

"Nah, sekarang semuanya sudah aku berikan. Kuharap itu bisa membantu kalian."

Yuuki dengan wajah serius berkata, "Kuserahkan masa depan kepada kalian sekarang. Misiku dan yang lainnya, sudah diselesaikan lama sekali di masa lalu."

Wajah semua orang menjadi serius pada saat ini.

Sebenarnya sejak awal, ketika mereka tahu bahwa Merlin akan menyerahkan Caliburn kepada mereka, mereka tahu bahwa ini bermaksud seperti "waktuku sudah habis, sekarang giliran kalian"

"Hanya tersisa aku di Dunia ini, tapi misiku sudah selesai sekarang, dan....yah, aku terjebak."

Yuuki terlihat memasang wajah mengenang tapi dia menggelengkan kepalanya, "Gilgamesh sudah mati, Solomon sudah mati, Rama sudah mati, Raja Arthur sudah mati, Ji Xuanyuan sudah mati, mereka yang bertarung di masa lalu....semuanya sudah mati. Tapi! Kemanusiaan belum mati....tidak, mereka tidak bisa mati!"

Pidato ini membuat semua orang menegakkan tubuh mereka sembari aura arogan karena keseriusan mereka meluap disekitar.

Mereka yang ada disini memiliki rasa tanggung jawab yang besar meski dalam aspek yang berbeda.

Pemegang Kursi Ksatria Meja Bundar, itulah mereka.

Yuuki juga tahu ini, karena dia mengenal mereka dengan baik.

Karena itu dia mengatakan ini sambil mengulurkan tangannya kedepan, "Aku tahu kalian memiliki rasa keadilan yang berbeda-berbeda, aku paham."

"Tapi tolong ingat pesanku. Dibawah kemanusiaan, keadilan dan kejahatan hanyalah abu-abu!"

Meskipun terkesan egois, tapi Yuuki tidak merasakan beban ketika mengatakan ini.

Alasannya, pertama....itu karena manusia sendiri selalu menang bukan melalui cara yang adil dan benar!

Katakan padaku, cerita sejarah mana, manusia menang melalui jalan yang disebut keadilan?

Mereka yang menang lah yang bisa disebut keadilan!

Kedua, alasannya karena ini bukan "Hayama Yuuki" yang egois. Tapi Merlin...

Maaf, Merlin, tapi kau perlu menjadi peran seperti itu!

"Aku ingin kalian semua berjuang, terserah demi diri kalian sendiri, demi orang lain yang kalian sayangi, ataupun terpaksa karena keadaan.....Tapi kemanusiaan tidak bisa berakhir disini."

"Masa depan tidak ada digenggaman takdir, sejauh mata memandang, manusialah yang memegang kuasa takdir!"

"Ambil jalan kalian sendiri, buka jalan bagi merema dibelakang....itulah tanggung jawab kalian!"

".....Ini adalah era kalian, beban yang kalian pikul, itulah seberapa besar masa depan yang bisa kalian peroleh."

Mordred ingin mengatakan sesuatu, tapi hal itu langsung dia telan kembali. Dia paham situasi ini, dia hanya bisa...diam.

Artoria sendiri mendengarkan kalimat Merlin sendiri, dan semakin yakin bahwa dia mungkin....salah dalam melihat sisi mana dia berada.

Sejak awal, dia hanya melihat dari sisi sempitnya. Sementara Yuuki, dia melihat dari sisi luasnya.

Tidak ada yang salah, keduanya benar. Itu hanyalah perbedaan spesifik antara sisi mana mereka melihat.

Tapi kali ini, Artoria sadar....bahwa manusia dan kemanusiaan, ternyata itu berbeda.

"Dimengerti, aku paham situasinya. Haduh, sepertinya tulang lama ini harus digerakkan lagi. Tapi kali ini bukan untuk membunuh manusia, tapi membunuh demi manusia...kah. Hahaha, tidak buruk! Ini mungkin bimbingan Tuhan kepada kami, Amen!" Vasco Strada dengan keras namun tegas menerima kenyataan ini.

Yang lain juga sama, terutama Arthur yang mengatakan: "Aku sudah melihat Neraka."

Kalimat itu sudah cukup, dan Yuuki akhirnya melambaikan tongkatnya, sehingga pandangan semua orang perlahan dipenuhi bunga-bunga disana.

"Kalau begitu, ini perpisahan. Selamat tinggal.....Pahlawan di era ini."

Wushhh–

Semua orang tadi akhirnya menghilang karena Yuuki mengusirnya dari Bubble Universe, Avalon ini.

Ketika semuanya sudah teratasi, sosoknya kembali ke sisi normalnya, dan disana dia menghela nafas lelah.

"Akting benar-benar melelahkan. Tapi bukan berarti ini tidak ada hasilnya~"

Selain mendapatkan kepercayaan dan merubah mindset orang-orang tadi, Yuuki juga menerima sebuah ide cemerlang lainnya~

"Jarvis, bagaimana situasi penggabungan antara Alkimia dari "Dresden State Stone" + Bahasa dari Genesis + Teknologi dari HxH Gear?"

<Sebenarnya itu sudah lama diselesaikan, terutama mengenai Genesis. Dengan bantuan Nanoha, kami mendapatkan banyak data penting. Tapi disaat yang sama, sepertinya kami menarik minat God Ex Machina, Sir>

Suara Jarvis terdengar dari earphone di telinganya, dan mendengar ini, Yuuki hanya mengangkat bahunya:

"Itu sudah pasti, harap saja mereka tidak mereset Dunia dengan cepat. Ohhh...mereka menyebalkan."

"Nah, tidak masalah. Aku ingin kau membangun proyek gabungan tadi dengan Nova-Veresta sebagai induknya. Blue Print akan kukirimkan nanti, dan itu akan menjadi..."

<Sir, sebenarnya ada masalah besar>

"Oh? Masalah?" Yuuki terkejut, ada masalah besar?

Apa itu? Herrscher? Atau mungkin, perebutan kekuasaan di Britannia? Atau, penggabungan Cina dari dua fraksi sudah selesai?

Tapi jawaban Jarvis adalah...

<Kami kekurangan dana>

"....."

Urat nadi di pelipis remaja itu berdetak, dan dia menenangkan dirinya, menghembuskan nafasnya panjang, lalu berkata sambil tersenyum.

"Ohh, Jarvis, Jarvis. Apakah kau sudah bodoh sekarang? Uang? Kekurangan uang, kita? Uang kita ada banyak!"

<Tapi itu semua sudah dihabiskan demi banyak proyek sebelumnya, ditambah karena pembangunan ulang Excalibur>

"He, Hehe....Bukankah ada banyak uang kita, di....Wall Street ?!"

<Sir, itu namanya mencuri>

Yuuki: "Ini demi kemanusiaan! Mereka harus berkorban demi kemanusiaan !!! Ya, itu harus, Hahahahaha !!!

Siguiente capítulo