"Imaginary World!"
Sirin mengeluarkan kekuatan ruang yang menakutkan, dimana dia sekarang membalut Theresa kedalam area yang dipenuhi dengan Ruang Imajiner yang sekarang menembakkan beam ungu yang menakutkan.
Yuuki menyaksikan kekuatan itu dengan jelas, dan bahkan dia agak pusing dengan perhitungan yang ada dari area ini karena berisi banyak penghitungan yang luar biasa!
Theresa sendiri merasa sedikit tidak berdaya melihat ini, sampai akhirnya dia membuka Judah, dan area dalam radius 5 meter darinya langsung diliputi cahaya emas.
Setiap beam yang melewati area itu langsung dilemahkan serangannya, dan disaat yang sama tujuh buah tombak yang keluar dari Judah langsung bergerak mengelilingi Theresa dalam postur mengiris saat menahan semua beam itu!
Bam! Bam! Bam! dan...Bam! terus menerus!
Sirin menarik tangan Yuuki dan mengirimnya dan Yuuki menjauh dari area itu dengan kemampuannya!
Disaat yang dia menjentikkan jarinya, di atas sana, sebuah bola hitam berwarna ungu muncul dan menyerap semuanya yang ada disana.
Yuuki mengangguk sadar melihat ini, dan segera dia mengulurkan tangannya kedepan dimana disana sebuah bola berwarna hitam dengan di dalamnya muncul jalinan warna biru muncul dengan ukiran yang indah di tangannya.
"God Key Ke-9, Star of Eden!"
Meskipun dia hanya secara sekilas melihat Star of Eden palsu dari klon Welt tadi, tapi dengan pengetahuan Yuuki mengenai gravitasi ditambah data dari pertarungan melawan Ana tadi, dia menciptakan sesuatu yang hampir mirip dengan sedikit cacat.
Disana dia menggunakan kemampuan Star of Eden yang bernama, "Quasi Black Hole !!!"
Buzzzz....
Sebuah lubang hitam dengan cahaya ungu yang dibiaskan dari kekuatan Sirin langsung muncul dengan diameter sekitar 10 meter di atas kepala Imaginary World.
Kekuatan penghisap yang menakutkan dari sana bahkan mengangkat puing-puing pulau dibawah untuk terserap menuju daerah singularity yang memiliki kemungkinan tidak terbatas!
Theresa yang kelelahan melawan Yuuki dan Sirin langsung terhisap masuk kedalam.
Matanya menatap Yuuki dan Sirin di depannya dengan sedikit dendam, tapi disaat yang sama dia kebingungan....Apakah yang keduanya perjuangkan itu benar, atau dia yang benar?
Jika pertarungan biasanya sudah dipastikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Tapi sekarang Theresa tidak tahu pihak mana yang benar dan pihak yang salah!
Alasan...Dia tidak mampu mencapai jawaban apapun di dalam pertempuran ini sampai akhirnya dia meninggalkan satu kata sebelum terhisap sepenuhnya:
"Maaf."
––––––––––––
Disaat-saat peperangan terjadi disana, di sebuah tempat jauh dibawah laut dimana terlihat sebuah markas yang dijaga ketat oleh teknologi diluar zaman saat ini tengah kedatangan satu tamu yang tak asing.
Crash....
Sebuah kapsul pecah oleh serangan sosok yang keluar dari dalam itu, dan Isaac yang ada disamping dengan mata kotornya mengirimkan handuk mandi kepadanya.
"Apakah ada ketidaknyamanan pada tubuhmu, Otto sahabatku."
Otto menerima handuk itu dan langsung mengeringkan tubuhnya sebelum akhirnya menutupi area kemaluannya.
Disaat yang sama dia menjawab, "Tubuh klon ini masih agak kaku digerakkan. Tapi tidak masalah, ini hanya sementara."
"Lebih penting lagi, bagaimana keadaan tiga Herrescher kami?"
Pertanyaan ini dijawab dengan senyuman tipis Isaac yang akhirnya duduk di kursi depan layar virtual yang sekarang dia operasikan.
Disana muncul daerah kerusakan dan tanda-tanda Honkai Beast yang mulai muncul di daerah bekas pertempuran ini.
Otto yang melihat ini hanya berkata, "Apakah God Key Ke-4 sudah digunakan untuk membersihkan energi Honkai yang berbahaya ini?"
"Sudah dilakukan sejak lama sahabatku." Isaac mengangguk dan melanjutkan kata-katanya, "Lebih penting lagi, lihatlah data yang kita terima ini..."
Otto melihat data di layar dengan serius, dan kemudian dia mencengkeram erat tangannya saat matanya terlihat bergetar gila.
Isaac yang melihat ini juga tertawa dan dia mengetukkan jarinya berkali-kali di meja saat mengatakan: "Ada dua kali resonansi saat pertarungan ini terjadi, dan yang kedua adalah yang paling dekat...."
"Saat Theresa memasuki Quasi Black Hole, resonansi yang paling dekat dengan sumber di Quantum benar-benar terdeteksi dan kami mampu mendapatkan sumber data yang relevan atas dasar teori yang kita kembangkan dua tahun yang lalu."
"Jika kita bisa memanfaatkan ini, Otto, rencana kita mungkin berhasil!"
Otto tersenyum tenang dan akhirnya berkata, "Kau benar, dan sepertinya, pengorbanan Theresa tidak sia-sia."
"Ohhh~ Theresaku yang malang, Kakek sangat sedih atas apa yang terjadi padamu. Tapi karena kau memberi Kakek hadiah besar ini, Kakek tidak akan... pernah melupakanmu!"
Otto langsung tersenyum dan berbalik saat memerintahkan, "Waktu kita masih panjang, tapi mari kita mulai eksperimen kita mengenai itu."
"Bidang Quantum, bidang paling misterius di Alam Semesta...Waktunya kita untuk membuka Gerbang Kebenaran ini !!!"
.....
Kembali ke sisi Yuuki.
"Apakah, dia mati?" Sirin agak ragu.
Yuuki menarik nafas dalam-dalam dan berkata, "Ada kemungkinan 50/50 bagi Theresa. Kemungkinan dia selamat tapi terjebak dalam dimensi kelima, atau mati dalam proses pastafication setelah memasuki Quasi Black Hole itu."
"Tapi sekarang...Uhuk..."
"Oy! Kau, baik-baik saja?"
Sirin langsung menopang Yuuki yang akan tumbang kapan saja, dan Yuuki sendiri hanya berkata: "Baik fisik, mental, dan energy ku sudah mencapai batasnya...."
Ini tidak bisa disalahkan. Fisik Yuuki meskipun sangat kuat dengan serum super soldier dan tambahan energy Honkai, tapi itu tidak bisa bertahan lagi setelah pertarungan dua hari tanpa istirahat ini.
Bahkan ini adalah pertempuran yang sangat brutal dengan musuh yang benar-benar bisa menghancurkan Bumi ini dengan sangat mudah asal diberi waktu.
Mental Yuuki adalah yang paling terkuras banyak. Dari saat dia melihat kematiannya sendiri, lalu melawan Ana, melawan Durandal, dan akhirnya melawan Theresa dengan Zeroth Powernya....
Sirin tidak melakukan apapun selain membantu Yuuki tetap berdiri, dan dia akhirnya bertanya: "Apa yang akan kita lakukan sekarang?"
"....Kita hentikan dulu hari ini." Yuuki menjawab, "Kupikir, aku perlu kembali kesana."
"Kemana?"
"Rumahku yang sebenarnya."
Sirin mengangguk, dan setelah Yuuki memberikan koordinat pada Sirin, Sirin membuka ruang imajiner yang menghubungkan kedua tempat itu.
Saat melewati ruang imajiner itu, Yuuki melihat sebuah rumah lumayan besar yang sudah lama tidak dia kunjungi semenjak dia memiliki rumah sendiri dan tinggal bersama dengan tiga wanita itu (Gabriel dan Jeanne Janne)
Ding Dong...
Bel dibunyikan oleh Yuuki, dan segera ada balasan kuat dari dalam: "Hai~ Tunggu sebentar."
Saat berikutnya, pintu terbuka dan sosok remaja tampan yang agak mirip Yuuki muncul dibawah tatapan terkejut Sirin!
"N-Nii–san?! Apa yang terjadi denganmu?!"
Adik Yuuki, Hayama Hayato langsung berteriak terkejut dengan keadaan Yuuki yang ada di depannya!
Jeritan itu mengejutkan Ayah dan Ibu Hayate yang ada di dalam, dan ketika mereka keluar, keduanya benar-benar terkejut terutama Ibu Yuuki yang langsung menangis pada saat ini!
Hanya Ayah Yuuki yang masih mencoba tetap tenang ketika dia menanyakan: "Apakah destinasimu sudah berakhir, Nak?"
Yuuki masih mempertahankan senyuman lebarnya saat menjawab: "Tentu saja tidak, kau pikir siapa aku?! Hanya saja aku sekarang....lelah."
Satu kata terakhir langsung membuat Ayah Yuuki terkejut, dan dia langsung memeluk Yuuki dengan satu tangan disana.
Dia juga berbisik agak keras, "Dasar bodoh, sudah kubilang, keluargamu akan selalu ada disampingmu."
"Sekarang, kerja bagus kau berani melawan egomu. Selamat datang kembali, Yuu."
Yuuki membenamkan dirinya di pelukan itu, dan akhirnya suaranya menjadi lemah: "Aku....pulang."