Akhirnya Evan hanya bisa memberikan satu jawaban, "Kita bicara nanti saja di telepon. Aku harus segera mengantar Luci makan malam. Dia belum makan, dan aku juga akan melewatkan jam makan malamku."
Teduhnya pandangan Evan akhirnya mampu membuat Cerry mundur dengan mengenaskan. Tidak dikalahkan dengan pembelotan atau kata-kata kencang nan kasar, akan tetapi justru sebaliknya. Kelembutan yang menyapu, dan meluluhkan Cerry sampai membuat gadis itu tidak bisa berkata apa-apa.
Sosok tampan Evan terus berdiri menjulang, ditimpa sinar rembulan dengan indahnya. Seorang pangeran berdiri layaknya patung pualam yang beku tapi juga indah. Di ujung batu akan mengalir madu dan susu tapi dengan efek seperti alkohol, begitu manis tapi juga memabukkan. Cerry menelan ludahnya sendiri, kala mendapati jeratan pesona Evan semakin melilitnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com