"Ren, udah dulu, ya… Nathan sedang bener-bener kacau pikirannya. Dan gue pribadi juga makasih banget sama elo. Bagi gue, di mata gue, elo adalah seorang hero buat gue dan buat Nathan. Elo selalu jadi andalan gue apa pun itu yang terjadi. nanti kalau gue dan Nathan balik lagi kesini, elo bisa deh minta bawain bunga apa buat ditaburin di pusara elo. Karena sepertinya Nathan malah akan ngerancu di sini lama-lama, jadi gue bawa dia pulang dulu ya," pamit Dinda kemudian.
Dia langsung mengangkat Nathan, dan menuntunya untuk pergi, sementara Nathan menuruti apa yang dilakukan oleh istrinya itu. Berdiri dan berjalan di belakang istrinya sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Dinda tampak mengelus punggung suaminya berkali-kali hingga akhirnya keduanya ada di parkiran.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com