Vivadhi Ranata yang baru saja kembali bersama dengan Faladhina Kiseki melihat ada seorang wanita cantik yang mengenakan busana penari dan tiga orang lelaki yang sedang terkapar bersimbah darah di atas tanah.
Saladhina Olivia yang bertatapan mata dengan Vivadhi Ranata untuk sesaat merasakan seperti ada kejutan listrik yang membanjiri sekujur tubuhnya ketika sepasang mata miliknya bertemu dengan mata sang lelaki.
Dan tatkala sang lelaki melemparkan senyuman khas seorang gentleman kepada sang gadis, jantung yang bersemayam di dadanya pun berdetak kencang tidak karuan.
Saladhina Olivia yang belum pernah merasakan sensasi yang tidak nyaman namun sekaligus juga terasa begitu nikmat ini pun semakin tidak karuan isi hati dan kepalanya.
"Seperti ini kah rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama? Ini kah lelaki yang akan menjadi jodohku?" Pikir Saladhina Olivia ketika dia melihat Vivadhi Ranata yang dengan cepat menghampiri ketiga lelaki yang masih sekarat terkapar di atas tanah.
"Wow, Chikane, apa mereka musuh?" Tanya Vivadhi Ranata dengan mata yang berbinar - binar melihat tiga orang lelaki yang darahnya sudah membanjiri tanah tersebut seperti melihat setumpukan harta karun penuh kemilau.
"Ya, silahkan diurus, Ran." Jawab Myradhia Chikane dengan singkat dan jelas.
"Ngomong - ngomong, wanita yang berpakaian seperti penari itu, apa kamu bisa menanganinya sendiri, atau perlu bantuanku untuk memperawaninya?" Tambah Myradhia Chikane sambil tersenyum manis penuh menggoda serta mengerlingkan matanya yang begitu indah kepada Vivadhi Ranata, tentu saja kata - kata tersebut diutarakan dengan menggunakan pesan telepatis agar obrolan di antara mereka berdua tidak terdengar oleh orang lain, terutama oleh gadis yang bersangkutan.
Vivadhi Ranata yang sedang asyik mengubah tiga orang lelaki tersebut menjadi santapan Ajian Ilmu Seni Kekayaan Pixiu pun sontak menolehkan wajahnya ke arah Myradhia Chikane sementara tangannya dengan cepat memecahkan tiga butir kepala satu per satu seperti menggeprek telur.
Tiga orang lelaki yang sudah menjadi mayat tersebut pun semuanya berubah menjadi 1,536 keping koin emas yang membanjiri tanah, kilaiuannya membuat silau sang lelaki beserta kelima orang wanita yang berada di tempat tersebut.
Vivadhi Ranata dengan cepat memasukkan semua koin emas tersebut ke dalam Ruang Penyimpanan Sumeru miliknya.
Nanti kalau koin - koin emas tersebut sudah dijual dan diubah menjadi uang rupiah atau dolar, barulah sang lelaki akan membaginya dengan para wanitanya.
Setelah selesai dengan semuanya, Vivadhi Ranata pun menoleh ke arah Saladhina Olivia dan menyapa sang gadis. "Hey, saya lihat kita punya teman baru ini, perkenalkan nama saya Vivadhi Ranata."
.....
Setelah itu, mereka berenam pun saling memperkenalkan diri dan bercakap - cakap satu sama lain sembari beristirahat sejenak selama satu jam.
Saladhina Olivia dengan cepat menjadi akrab dengan Vivadhi Ranata dan keempat orang kekasihnya.
Vivadhi Ranata dan para wanitanya pun cukup puas dengan sikap Saladhina Olivia sejauh ini.
Cantik, Sexy, dan gerak - geriknya begitu gemulai dengan tutur kata yang sopan dan halus.
Terlebih lagi, dengan Pandangan Surgawinya, Vivadhi Ranata juga telah tahu kemampuan khusus macam apakah yang dimiliki oleh Saladhina Olivia.
[Saladhina Olivia, Kultivator Ranah Setengah Jindan, setara dengan Tahap Rookie Tingkat Sepuluh]
[Memiliki kemampuan Clairvoyance untuk melihat masa depan, telah menerima Inheritance dari Ancient Witch Lineage dalam salah satu petualangannya dan menguasai 108 Mantra Tingkat Dasar dan Menengah.]
Gadis yang masih perawan tersebut dapat "melihat" masa depan melalui gambaran - gambaran yang muncul di benaknya setiap kali dia menanyakan sebuah pertanyaan atau mengemulasikan sebuah skenario.
Dengan kekuatan yang dimiliki oleh sang gadis tersebut yang bagaikan seorang gamer yang bermain game sambil membaca buku panduan atau walkthrough dari game tersebut, Saladhina Olivia selalu tahu kapan dan dimana saja kah ada harta spiritual dan benda berharga tak bertuan lainnya serta metoda macam apa kah yang paling tepat untuk mengambil benda tersebut.
Dengan kekuatannya itu juga, Saladhina Olivia dapat dengan mulus meminimalisir berbagai macam bahaya dan meraup keuntungan semaksimal mungkin kemana pun sang gadis pergi.
"Hmmmm.... Tak hanya cantik, sexy, tapi juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Dan sepertinya dia juga cukup tertarik pada kami." Demikian pikir Vivadhi Ranata sambil memutar otaknya untuk mencari cara bagaimana untuk menggaet sang gadis.
Akhirnya setelah berpikir panjang, Vivadhi Ranata memutuskan untuk main asal gebrak saja.
Toh kalau cara halus gagal, dia yakin masih bisa menggunakan satu laksa metode penakluk wanita lainnya yang ada dalam Ajian Sutra Hati Royal miliknya.
Dengan menatap mata sang gadis dalam - dalam, Vivadhi Ranata dengan raut muka yang serius pun berkata kepada Saladhina Olivia,"Olivia, aku tidak akan berbasa - basi lagi dan langsung bertanya saja padamu. Mau kah kamu juga ikut menjadi kekasih ku?"
Di depan mata empat orang wanita lainnya, Saladhina Olivia tentu saja kaget karena tiba - tiba saja dirinya tahu - tahu langsung dilamar oleh laki - laki yang baru saja bertemu dengan sang gadis tidak sampai satu jam yang lalu.
Seisi pikiran Saladhina Olivia langsung ambyar mendengar lamaran Vivadhi Ranata.
Jantung sang gadis berdegup kencang semakin tidak karuan dan paras wajahnya yang cantik jelita tersebut pun merona merah menahan rasa malu, senang bercampur was - was tapi juga penuh akan pengharapan.
"Apa yang dipikirkan oleh lelaki ini sih? Kok bisa - bisanya dia nekat melamar diri saya di depan istri - istrinya yang lain? Apa dia tidak takut bakalan di damprat oleh istri - istrinya." Sambil berpikir seperti itu, Saladhina Olivia memandang sekelilingnya.
Namun Saladhina Olivia tidak melihat ada satu pun wajah yang memasang ekspresi muka masam yang sarat akan rasa cemburu.
Saladhina Olivia malahan mendapati kalau semua wanita yang sedang mengelilingi dirinya yang sedang dilamar oleh Vivadhi Ranata itu sedang tersenyum manis dan mata mereka bahkan berbinar - binar penuh pengharapan.
Ya, mulai dari Faladhina Kiseki, Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya, hingga Myradhia Chikane yang keberadaannya saja cukup membuat ngeri hati Saladhina Olivia, keempat orang wanita tersebut semuanya sedang tersenyum manis penuh kehangatan.
Bahkan ekspresi muka mereka yang terlihat sangat tulus...., terlalu tulus malah, seolah sedang meneriaki Saladhina Olivia untuk menerima saja lamaran dari Vivadhi Ranata.
Saladhina Olivia benar - benar bingung mencerna apa yang sedang terjadi saat ini.....
.
.
.
.
[ Catatan Penulis:
Selamat Tahun Baru, Para Pembaca semuanya~!
Semoga kita semua diberikan Tahun yang baru yang lebih baik dari pada Tahun - Tahun sebelumnya
(-^_^-) ]