webnovel

Malam Pertama Mereka Bertiga XV

Bersamaan dengan datangnya gelombang klimaks orgasme yang menyapu segenap jiwa dan raga Vivadhi Ranata bersama dengan Myradhia Chikane, sang lelaki yang masih menjalankan amalan Sutra Hati Royal dengan seutas kesadaran miliknya yang tersisa tersebut, memandu dan mengatur Energi Yin dan Yang yang telah memenuhi seisi ruangan untuk meningkatkan kultivasi kedua insan yang sedang bersatu tubuh dan jiwanya dalam sebuah puncak kenikmatan duniawi.

Myradhia Chikane yang sedang mengalami klimaks orgasme tersebut pun langsung naik menerobos dengan mulus ke tingkat evolusi yang lebih tinggi, sang wanita yang baru saja kehilangan keperawanannya tersebut kini telah berada di Tahap Rookie Tingkat Enam, sementara Vivadhi Ranata yang juga sedang diguyur oleh gelombang demi gelombang kenikmatan yang begitu luar biasa juga mampu naik menerobos setiap halangan yang ada dan menjadi seorang Evolver yang berada di Tahap Rookie Tingkat Delapan.

Faladhina Kiseki yang menyaksikan persatuan tubuh dan jiwa kedua insan berbeda kelamin tersebut serta betapa luar biasa nya klimaks yang telah mereka berdua alami tersebut membuat pandangan matanya berbinar – binar penuh akan hasrat nafsu duniawi.

Tubuh indahnya yang masih bugil telanjang bulat sehabis digempur penuh kenikmatan oleh Vivadhi Ranata mulai kembali terbakar dalam api hasrat dan nafsu.

Dengan perlahan – lahan, Faladhina Kiseki pun mendekati Vivadhi Ranata yang sedang berbaring di atas ranjang sambil memeluk tubuh indah muda belia milik Myradhia Chikane.

Faladhina Kiseki pun lalu memeluk punggung perkasa sang lelaki yang sedang memeluk wanita lain di dalam dekapan dadanya yang bidang tersebut.

Dengan penuh kesabaran, Faladhina Kiseki menunggui sang lelaki yang masih berada dalam puncak kenikmatan lahir dan bathin yang melanda dirinya untuk kembali sambil memeluk punggung milik Vivadhi Ranata yang terasa begitu keras tapi nyaman penuh dengan otot – otot yang tampak begitu artistik bagaikan ukiran pahatan seorang seniman tingkat dewata di mata sang wanita.

Setelah beberapa waktu berlalu, Vivadhi Ranata yang baru saja kembali dari puncak kenikmatan seksual yang baru saja diraih oleh sang lelaki bersama dengan Myradhia Chikane pun merasakan adanya sensasi lembut nan hangat yang menyelimuti segenap punggungnya.

Tak butuh banyak berpikir, sang lelaki pun tahu lah kalau punggungnya saat ini sedang dipeluk oleh Faladhina Kiseki.

Vivadhi Ranata yang baru saja membuka kedua matanya pun lalu menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat Faladhina Kiseki.

Faladhina Kiseki yang bertatapan mata dengan Vivadhi Ranata setelah dengan sabar menunggui sang lelaki tiba – tiba tak kuasa menahan dirinya saat melihat wajah tampan sang lelaki yang telah mengambil keperawanannya tersebut.

Sekonyong – konyong Faladhina Kiseki pun membawa paras wajahnya yang begitu cantik jelita mendekati wajah tamvan milik Vivadhi Ranata.

Dengan penuh cinta, Faladhina Kiseki memberikan sebuah ciuman yang begitu panjang dan penuh dengan kehangatan hasrat birahi yang telah melanda diri sang wanita hingga menjalar ikut menggerogoti sang pria.

Sensasi nikmat nan sensual yang tersebar dari bibir Faladhina Kiseki dan Vivadhi Ranata yang saling berciuman dengan panas penuh akan hasrat nafsu pun dengan segera kembali menyalakan api birahi yang dengan penuh semangat kembali berkobar – kobar melalap segenap jiwa dan raga kedua insan yang sedang dimabuk asmara tersebut.

Vivadhi Ranata kemudian dengan lembut melepaskan pelukannya dari tubuh bugil nan indah milik Myradhia Chikane, tentunya setelah sang lelaki memberikan kecupan manis penuh cinta kasih di bibir sang wanita yang juga baru kembali kesadarannya dari puncak kebahagiaan seorang wanita yang sedang kasmaran.

Baru saja melepaskan diri dari tubuh Myradhia Chikane, tubuh Vivadhi Ranata kini dipeluk dengan penuh nafsu oleh Faladhina Kiseki yang menyergap diri sang lelaki dari belakang.

Dengan tanpa membuang waktu lagi, Vivadhi Ranata pun lalu mencumbui Faladhina Kiseki dengan penuh hasrat nafsu, hingga kemudian sepasang lelaki dan wanita yang sedang dimabuk oleh hawa nafsu tersebut pun kembali mengadu tubuh mereka berdua terutama kelamin mereka, menyatukan jiwa dan raga mereka berdua dalam sebuah irama keharmonisan penuh nafsu birahi hingga mereka berdua kembali meraih puncak kenikmatan seksual di jam berikutnya.

Tubuh Faladhina Kiseki yang langsung tumbang dengan lemah lunglai di atas kasur pun dengan segera digantikan oleh Myradhia Chikane yang juga telah kembali bangkit hasrat birahinya ketika sang wanita melihat permainan asmara yang begitu penuh akan muatan gelora hasrat nafsu yang berombak – ombak menyapu tubuh dan jiwa yang dilakukan oleh Vivadhi Ranata dan Faladhina Kiseki.

Akhirnya dengan tanpa jeda dan istirahat, Vivadhi Ranata yang juga masih sangat bersemangat diguyur oleh hasrat nafsu birahi pun lalu menggarap tubuh Myradhia Chikane dengan penuh gairah hawa nafsu, hingga kemudian sang lelaki dan wanita yang sedang dibuai oleh hasrat badani yang begitu menghauskan jiwa mereka berdua pun mengulang kembali apa yang baru saja dilakukan oleh sang lelaki dengan wanita lainnya. Vivadhi Ranata dan Myradhia Chikane menyatukan jiwa dan raga mereka berdua dalam sebuah simfoni penuh gelora nafsu birahi hingga kedua insan yang telah bersatu tubuh dan jiwanya tersebut juga kembali meraih puncak kenikmatan lahir dan bathin di jam berikutnya.

Malam telah begitu larut, Hari telah berganti melewati tengah malam.

Namun pada momen dimana semua warga penduduk desa yang lain semua nya sedang terlelap dalam tidur mereka yang nyenyak tanpa terkecuali di rumah mereka masing – masing, masih ada satu rumah yang berada di bagian paling ujung desa yang masih menampakkan aktifitas yang dapat dirasakan dengan jelas oleh siapa pun yang lewat di dekat rumah tersebut dan mendengar suara – suara yang berasal dari sana.

Di dalam rumah yang berada di ujung paling utara desa tersebut, jauh dari rumah - rumah penduduk yang lain, seorang lelaki dan dua orang wanita masih dengan giat saling mengadu kelamin menyatukan tubuh dan jiwa mereka secara bergiliran dengan berbagai macam pose di atas ranjang kamar tidur milik sang lelaki.

Hingga hari telah menjelang subuh....

Suara erangan nakal dan desahan basah yang keluar secara silih berganti dari bibir manis milik Faladhina Kiseki dan Myradhi Chikane yang sedari tadi telah menggema penuh hasrat hingga memenuhi seisi ruangan sang lelaki kini telah berganti menjadi suara – suara bisikan lirih dari para wanita yang sudah tak berdaya setelah digempur semalam suntuk oleh sang lelaki yang telah mengambil keperawanan mereka.

Vivadhi Ranata yang dengan penuh semangat gairah birahi nya yang bergelora penuh hasrat masih dengan sepenuh hati terus menggarap tubuh dua orang wanita yang telah terbaring lemas tak berdaya di atas tempat tidur miliknya yang tak berhenti berderit sejak matahari baru terbenam tersebut.

Bahkan meski pun Faladhina Kiseki dan Myradhi Chikane telah kembali naik tingkat evolusinya hingga meraih Tahap Rookie Tingkat Tujuh setelah melalui klimaks orgasme yang sudah tak sanggup dihitung lagi oleh otak kedua orang wanita yang sudah kosong memutih disapu oleh gelombang – gelombang kenikmatan seksual yang diberikan oleh sang lelaki tersebut....

Namun Vivadhi Ranata sendiri yang telah berhasil meningkatkan evolusi dirinya hingga mencapai Tahap Rookie Tingkat Sembilan adalah Binatang Buas yang Terlalu Perkasa Tak Terkalahkan di Atas Ranjang.

Siguiente capítulo