Yunbi menggeleng. "Enggak perlu, gue udah males buat berhubungan sama dia. Selama ini da baik sih, tapi gue enggak bisa buat minta kejelasan. Jadi biarin aja deh, kalau memang dia cuma jadiin pelampiasan, gue terima. Gue anggap ini sebagai pelajaran hidup."
Rena tersenyum dan menggenggam tangan Yunbi. "Gue tau lo itu orang baik yang enggak akan melakukan hal seperti itu."
***
Anak cowok berusia tujuh tahun itu mengaduk bubur yang baru saja dia buat, bibirnya membentuk senyuman. Dia tampak senang dan membuat bubur itu penuh dengan cinta, dia juga khawatir pada mamanya yang tengah sakit demam.
Tangan mematikan kompor dan mengambil mangkuk berukuran sedang, lalu menuangkan bubur yang baru saja jadi itu. Setelah itu dia berjalan meninggalkan keluar dapur, kakinya berjalan menuju kamar sang mama.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com