webnovel

Chapter 11

MUZAKA. Yoora melupakan nya, dia juga muncul disini!

'Bodoh! Kenapa aku melupakannya! Ini semua gara gara Frankenstein! Kalau saja dia mendengarkanku!'

'Kalau begitu apa yang harus kulakukan? Memperingatkan Raizel? Akh!!'

"Ah! Rael! Apa kau bisa memanggil kakakmu kemari?" pinta Yoora

"Maksudmu telepati? Untuk apa?" Rael balik bertanya

"Panggil saja dia kemari. Lalu Regis apa kau bisa bergerak?" lagi. Yoora bertanya, sepertinya gadis itu tengah merencanakan sesuatu.

Pasrah. Rael hanya mengikuti instruksi Yoora

"Aku bisa" Regis menjawab sambil menutup perut yang mengeluarkan darah

"Tidak usah menutupinya. Dengar! bawalah Seira ketempat yang aman. kalian juga, berdiam dirilah disana sampai aku datang menjemput" tutur Yoora kemudian di angguki Regis

Regis akui. Tebakan Yoora tentang KSA dan Ignes benar benar terjadi. Kalau saja dia mendengarkan Yoora mungkin hal ini tidak akan terjadi.

Kali ini Regis akan mendengarkan

nya. Meskipun agak tidak berkelas

Akhirnya mereka bertiga mundur. Bersamaan dengan datangnya Lazark

"Rael, kau mau pergi kemana?" Lazark bertanya

"Mereka harus menyembuhkan luka terlebih dulu" Yoora yang menjawab nya

Ekspresi khawatir terpampang di wajah Frankenstein. Dia tak henti hentinya memanggil tuannya.

  

"Si pelayan yang setia" gumam Yoora yang dapat sampai ke telinga Frankenstein. Tapi, dia tak mempedulikan nya

"Apa kau bertemu Lunark? Si tetua ke-5??" tanya Yoora

"Kenapa juga aku harus bertemu dengan nya" balas Frankenstein

"Karena Lazark bertemu dengan Kentas, yang mana seharusnya Lunark juga ada" ungkap Yoora

"Kau mengenalinya?" Lazark penasaran

"Hanya tahu nama nya saja"

Lazark melihat Yoora, meragukan.

"Jangankan dia, aku bahkan tahu Nama nama para tetua union dan dimana mereka berada" sombong Yoora

Frankenstein kini berbalik menatap nya.

"Sepertinya, sekarang kau bisa mengendalikan kekuatanmu" katanya kemudian berbalik lagi menatap Raizel

"Tentu saja! Sekarang ayo bunuh Ignes! Dia benar benar akan menjadi biang masalah di masa depan" ajak Yoora, tapi tak digubris

Kesal. Yoora pun memutuskan untuk membunuh Ignes sendiri. Ia sadar meskipun Ignes terbakar Api milik Dark spear nya. Itu takkan cukup

Yoora mulai melompat lompat, mencari Ignes.

Meninggalkan Frankenstein yang masih memperhatikan Tuan nya dan Lazark yang sedari tadi memperhatikan nya waspada

Tapi, yang ia temukan justru Lunark dan Kentas.

"Sial..." umpat Yoora

"Ha! Manusia modifikasi?" Lunark merendahkan

"Ha! Werewolf rendahan?" balas Yoora tak mau kalah.

Bisa Yoora lihat urat urat kemarahan di wajah Lunark

"Maaf ya. Nona werewolf yang garang. Tapi aku tak punya waktu untukmu, jadi bye bye"

Yoora hendak meninggalkan mereka berdua dengan untaian perpisahan

Lunark menyerang. Dia mengarahkan kuku nya yang panjang pada wajah Yoora. Beruntung, hanya pipi nya yang jadi korban

"Siapa yang kau sebut werewolf rendahan? Manusia modifikasi " geram Lunark. Kemudian ia kembali ke samping Kentas

Yoora menutup pipi nya yang terluka kemudian menatap sekelilingnya

"Memangnya ada Nona werewolf lain, selain kau?" sahut Yoora.

Lunark yang kesal tambah kesal mendengar jawaban Yoora. Sekilas dirinya merasa familiar

"Ah gawat! Aku bisa terkena Rabies!" Lagi. Yoora berkata sambil menunjukkan wajah khawatir yang berlebihan

"Anjing dan Serigala kan hampir satu spesies! Ewh" timpalnya

"Makhluk rendahan semacam kau, beraninya menghina kaumku! Kubunuh kau!" Lunark langsung melesat ke arah Yoora

"Ahh..Selain menyebarkan penyakit, Kalian juga tak pandai mengatur emosi, yaa" goda Yoora

Sedetik kemudian Dark spear nya sudah ada ditangan

Sepertinya Yoora sudah melupakan tujuan nya mencari Ignes. Menggoda Lunark benar benar menyenangkan menurutnya

Lunark agak terkejut saat melihat senjata Yoora, tapi ia tetap maju dan menyerang Yoora.

Di saat itu Yoora melemparkan Dark spearnya dan dengan mudah pula bagi Lunark untuk menghindar

Tapi saat dirinya sudah berada di depan Yoora

"UGH!" itu erangan Kentas.

Lunark menoleh dan di dapatinya Kentas yang tertusuk Dark spear milik Yoora.

"Haha! Maaf tuan Kentas! Aku kira kau Anjing yang sedang lewat! Maaf ya" dengan wajah tanpa dosa Yoora tertawa renyah

 

"Manusia sialan!" berang Lunark kemudian melayangkan serangan nya tetapi...

"Bukankah kau bilang ingin mencari Ignes" Itu Frankenstein! Dia menahan serangan Lunark!

"Frankenstein!" Lunark tersentak

"Tadinya sih begitu, tapi dia terus menghalangiku jadi ya... Begitulah" keluh Yoora sambil menunjuk Lunark

"Lalu lihat ini! Dia mencakarku!" marah Yoora

"Hei Nona! Kalau ingin menyerang lebih berkelas lah sedikit! Apa kau tidak diajari etika!" protes Yoora. Mengoceh oceh tak jelas

----------------------------------------

Disaat Yoora mengoceh. Raizel kini berhasil menidurkan Loctis Kravei secara paksa.

Di mana saat seorang Kepala keluarga ditidurkan saat itu Soul weapon mereka diturunkan pada 'Si pewaris'

Loctis yang ditidurkan, menurunkan Soul weaponnya pada Ignes, putrinya.

Ignes tertawa begitu dia merasakan energi Soul weapon keluarga Kravei di tubuhnya. Bersamaan dengan darah yang berhenti mengalir dari mata nya dan Api yang berhenti membakar tubuhnya

"AKHIRNYA!!! AKU MEMILIKI NYA!! SOUL WEAPON!! PUNYAKU SENDIRI!!" teriak Ignes sambil tak henti hentinya tertawa

Lalu dia mengeluarkan tombol berwarna merah kemudian menekan nya

"Tidak apa apa Ayah. Aku akan membalaskan dendam ayah!" sambung nya kemudian menghilang

BOOM BOOM

Tiba tiba terdengar dentuman yang sangat keras dari tempat dimana gedung besar lain nya berdiri. Saking kerasnya dentuman akibatnya gedung itu separuh hancur.

"Muzaka... " gumam Yoora

Ya. Muzaka. Dia sudah bangkit, adu mulut antara Lunark dan Yoora terlalu banyak memakan waktu. Ignes sudah membangkitkan nya.

Muzaka melompat ke arah Raizel. Energi yang dihasilkan dari lompatan nya sangat kuat hingga membuat tanah dipulau bergetar

Frankenstein yang merasakan energi langsung melesat ke arah tuan nya.

Lunark dan Kentas dengan api kecil yang masih menempel di tubuhnya. Hanya bisa terkejut merasakan energi Mantan Lord mereka yang di kira sudah tiada

Sedangkan Yoora, dia mengikuti Frankenstein sambil tak henti henti nya merutuki kecerobohan nya. Seharusnya ia abaikan saja Lunark!

"Cadis... Etrama di... Raizel... " desis Muzaka

"Muzaka.." Raizel ikut bergumam

Sedetik kemudian Muzaka menyerang, Raizel hanya bisa menahan serangannya.

Pertarungan kedua pun tak terelakkan. Muzaka seperti kehilangan kesadaran nya, Raizel mulai memuntahkan darah.

Raizel mengepung Muzaka dengan Blood Shield nya, Bahkan kini Blood wings yang dimiliki nya makin memudar

Pertarungannya cukup sengit, mereka saling menyerang

Frankenstein, Yoora, dan Lazark hanya bisa menonton. Ucapan yang Yoora katakan pada Raizel kini berbalik padanya. Ia hanya bisa menonton

"Siapa dia? Bagaimana bisa kekuatan nya sebesar itu?" tanya Lazark

"Dia Lord werewolf, Muzaka" Frankenstein membalas

"Ini hanya dugaanku saja. Tapi, aku rasa dialah penyebab tuanku tertidur panjang" ungkap Frankenstein sambil menatap Raizel yang mulai melemah

Siguiente capítulo