Setiap ada permasalahan yang baru membuatku bingung tidak karuan, sedangkan pihak bersangkutan tetap merasa tenang. Tanpa adanya beban apapun, aku malah curiga nanti bakal kejadian tak seharusnya tidak terjadi. Aku, dan Lusi hanya bingung saja. Kenapa bisa bersikap seperti itu? Apalagi sekarang masih menuju ke Jakarta. Entah kapan bakal sampai? Semoga saja teman Lusi lebih bersabar ya! Aku tidak mau mengendarai dengan kecepatan tinggi.
Itu sangat berbahaya banget misalkan, terjadi kecelakaan memang dia mau tanggung jawab? Hah ... sudahlah lebih baik jangan berdebat di sini, banyak orang melihat ke arah kita. Terutama mobil sedang tidak asing di mataku, hanya saja enggak itu siapa? Kecuali, plat nomor tidak terlalu asing. Mudah-mudahan saja, aku bisa menyakinkan temannya untuk bersikap bersabar. Sebenarnya, ini semua tergantung dia sendiri sih. Yah karena, aku tak mampu membuat dirinya berubah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com