webnovel

BAB 06 Reuni

Sudah kuduga dia berada disini tapi kenapa duduknya di meja kosong itu? Apa benar Ersya kerja di Perusahaan Kebahagiaan? Mau menghampirinya namun urung terjadi ada beberapa orang yang mengetahui masa laluku takut nanti berpikiran negatif tentang diriku yang sudah terjalin pertemanan sama mereka, heh pas aku bersama Ersya langsung "Itu Frendy ngapain sama Ersya dulu kan pernah jadi partner melakukan kejahatan apa yang akan lakuin sekarang," isi otakku semacam itu, semoga saja Ersya benar-benar bertobat enggak mengajak lagi melakukan kejahatan lagi.

Bertobatlah sebelum nyawamu

Dicabut oleh Malaikat Izrail

Sebelum terlambat

Umur kita tidak pernah ada

Yang tahu hanya Allah SWT

Mengetahui kapan kita akan kembali ke Rahmatullah

Pernah merasakan dalam diriku betapa menyakitkan melakukan pekerjaan tidak halal bersama Ersya sebelum bertobat, dalam pikiranku apakah Allah SWT meminta Malaikat Izrail untuk mencabut nyawamu keadaan masih banyak dosa? Ya Allah jangan dulu dicabut nyawaku.

Baru pertama kali ketemu lagi sama Ersya sebelumnya jarang berjumpa karena kesibukan masing-masing aku mendengarkan ceramah sedangkan Ersya enggak tahu apakah masih melakukan kejahatan seperti dulu? Atau malah sudah bertobat sebelum aku.

Berharap sudah bertobat supaya kita sama-sama mengingatkan ke arah benar dan di ridhoi Allah SWT, tak perlu ingat kembali masa lalu kita sudah lampau maafkan kami ya Allah sudah melakukan kejahatan tak seharusnya melakukannya, pasti Allah akan memaafkan hambanya insya Allah ke depan akan lakukan kegiatan positif supaya mendapatkan pahala buat bekal ke akhirat kelak.

Terkadang aku pun sangat peduli sama Ersya walau hanya sebatas membujuk ia untuk bertobat ke arah yang benar tapi itu pun bagaimana Ersyanya karena aku enggak berani untuk memaksanya, takut merugikan orang yang bersangkutan untuk mengatasinya aku menunggu waktu yang tepat mengobrol berdua dengannya.

Selama berada di kantor aku belum pernah ketemu sama Ersya padahal sudah jelas loh ada nama dirinya bangku kosong itu, berhubung enggak ada ya sudahlah aku mengajak Jafar sama Rifqi heh tiba-tiba saja ada yang datang menghampiri kami ternyata Rita ingin ikut Kajian di Masjid Al - Ikhlas, alhamdulillah banget semakin banyak yang ikut akan belajar bersama-sama tentang Agama Islam lebih dalam lagi.

Walaupun acaranya masih lama yah enggak apa-apa kasih tahunya dari sekarang biar tidak lupa tapi dalam benakku sih ingin sekali mengajak Ersya ikut Kajian supaya ada kesadaran dalam dunia ini enggak berarti yang berarti itu adalah bekal akhirat. Selama ini aku mulai berpikir bahwa hidup bukan harus berkaitan dengan duniawi melainkan masih banyak lagi yang harus kita bantu.

Contohnya seperti membantu warga yang lagi kesusahan, memberikan uang kepada yatim piatu dengan ikhlas dan paling utama adalah sedekah karena cuma itulah yang bisa mempunyai bekal untuk ke akhirat nanti, kalaupun tidak semuanya harus dilakukan jangan melupakan Shalat lima waktu.

Ada suatu hal yang perlu kita lakukan selama hidup di dunia ini pertama "Jangan pernah pamer apa yang kita punya terus di tunjukan kepada orang-orang sekitar." kedua "Harus rendah hati sama orang-orang sekitar." dan yang terakhir ketiga adalah "Selalu senyum ke sesama muslim maupun non muslim."

Sedang berjalan menuju ke kantin ternyata ada Ersya lagi bersama karyawan lain tanpa berpikir lama aku langsung kesana untuk membicarakan mengenai apakah ia sudah tobat atau mempunyai niat yang buruk? sebelum itu aku harus positif thinking dulu jangan sampai ada debat kita berdua yang ujung-ujungnya akan dipanggil sama Direktur Perusahaan Kebahagiaan.

Siguiente capítulo