Denis duduk diam di sebelah brankar Nala. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Ia sudah tidak sesedih sebelumnya, tapi belum juga merasa lega karena kondisi Nala yang belum menunjukkan perkembangan. Kini gadis itu sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang Denis tahu adalah milik sahabat papanya. Jadi ia juga bisa mengandalkan hal itu untuk mengetahui perkembangan Nala. Lebih dari itu, Denis juga sudah merengek pada papanya agar bisa mengusahakan semua yang terbaik untuk kesembuhan kekasihnya itu. Ups, mantan kekasih lebih tepatnya. "Sembuhlah Nala. Jangan terus seperti ini," lirih Denis. Perasaannya kembali tidak nyaman. Ia merasa bersalah, tapi ia masih bersyukur karena Rea dan Aldy mengijinkannya untuk melihat Nala.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com