Aidan dibawa ke rumah sakit bersama Bryan dan Mars yang ikut terluka. Ototnya terluka parah dan ia tak disarankan untuk berjalan sampai pulih. Di dalam ruang perawatan, Aidan Caesar menyandarkan kepalanya ke dinding di belakangnya. Luka Aidan baru saja dijahit dan dirawat oleh seorang dokter.
Kini Aidan menunggu untuk diperbolehkan pulang. Sedangkan Bryan masih menjalani operasi pengangkatan peluru di paha kirinya.
Malikha dihubungi oleh pihak rumah sakit atas permintaan Aidan. Ia datang dengan tergopoh-gopoh ke rumah sakit. Diantara berpikir dan melihat langit-langit, Aidan lalu meluruskan pandangannya. Matanya kini berhadapan dengan mata indah Malikha yang berdiri di depannya. Betapa terkejutnya Malikha saat melihat kondisi Aidan yang penuh luka.
Mereka tak bicara dan hanya diam saja. Malikha kemudian mendekat dengan sikap tubuh yang tidak nyaman.
"D-Dokter bilang, kamu bisa pulang," ujar Malikha dengan suara kecil.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com