Seseorang laki-laki duduk dihadapan Adi. "Akhirnya Kamu masuk penjara?" serunya.
Adi menoleh dan mengerutkan keningnya. "Siapa Kau?" balik tanyanya.
"Apa Kamu lupa padaku? Harusnya Kamu mengingat semua korban-korbanmu karena Aku tak bisa melupakan apa yang telah Kamu lakukan padaku," jawabnya.
Adi menyeringai. "Jadi Kamu yang membunuh Ayahku," tebaknya.
Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak. "Waw, Kamu pintar! Setelah apa yang telah Kamu lakukan Kamu bisa bebas begitu saja? Yah, dulu ada ayahmu yang selalu melindungi sekarang tak ada yang melindungi mu lagi," ucapnya mengodanya agar Adi tergoda untuk berbuat sesuatu padanya.
Adi benar-benar emosi bahkan sampai mencekik leher laki-laki itu.
"Ayo, bunuh saja Aku sampai Kau puas. Aku sudah ingin mati menyusul istri dan anakku yang Kau habisi agar Aku bisa berkumpul lagi dengan keluargaku," ucapnya terbata-bata.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com