Hampir dua hari belum ada kabar dari orang suruhan Malaka. Pria separuh baya itu sangat geram sekali.
"Kenapa lama sekali? Aku membayar mu mahal bukan untuk berleha-leha," bentak Malaka dibalik telpon benar-benar murka.
"Maafkan Saya, Tuan. Aku tau Bapak tak mau mendengar alasan namun, orang ini bukan orang sembarangan bisa di katakan bukan hanya ini saja kejahatan yang dia lakukan. Aku yakin seseorang ini berada di sekitar Bapak," jawab Arya dibalik telpon.
Baru kali Arya mendapatkan kesulitan saat mengungkapkan satu kasus. Laki-laki itu akui kalau Malaka itu yang membayar mahal dari pada klien nya yang lain tapi, begitu sikap Malaka selalu meminta terburu-buru.
Malaka menghembuskan napas panjang. Mungkin benar apa yang dikatakan Arya karena baru kali ini Arya terhambat. Jika orang ini bukan orang sembarangan. Jika mencari tau sendiri Malaka akan benar-benar kewalahan. Sekarang sudah saatnya Malaka memperhatikan orang-orang di sekitar rumah sakit.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com