Tiba-tiba saja Nania langsung menangis terbangun lagi di malam yang dingin dan sepi. Setiap kali tertidur Nania selalu teringat dengan anaknya. Anak yang ia lahir kan 24 tahun yang lalu.
"Anakku-anakku," ungkapnya menangis tersedu-sedu.
Perawat Lena yang semalaman berjaga pun langsung terbangun dan mengusap lembut wanita tua itu. Nania memeluk perawat Nena dengan erat dan terus menangis.
Dokter Apri pun datang karena mendengar suara tangisan dari pasien khusus ini. Perlahan ia melihat semuanya di layar dari tekanan darah dan detak jantungnya kini dalam keadaan normal. Ada satu hal yang dialami wanita ini sampai membuatnya seperti ini. Dokter Apri merasa kasihan padanya.
Keduanya pun menyelesaikan karena kini keduanya harus kembali pada rutinitasnya. Setelah selesai Lena masih bingung di mana ia menyimpan bajunya.
"Kenapa kamu belum mengunakan
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com