"Ternyata kau di sini."
Nathan menolehkan singkat pandangannya, mendapati Max yang berjalan mengendap-endap memasuki ruangannya.
"Mau kemana lagi? Jelas aku tak mau kau yang cabul bertindak macam-macam di depan anak ku," timpal Nathan yang setelahnya terperangkap dalam dekapan Max.
Seolah lebih percaya diri menempatkan dirinya yang di akui sebagai seorang kekasih, Max pun membalikkan tubuh Nathan untuk berhadapan dengannya.
"Jelas aku tak sebodoh itu," sangkal Max dengan mendaratkan kecupan singkat di permukaan bibir Nathan.
"Apakah kau melupakan bagaimana telapak tangan mu yang menyusup untuk mencengkram bokong ku?" sela Nathan yang masih merasakan bekas perih saat pria yang seperti tak ingin melewatkan sedikit pun kesempatan.
Nathan kesal, padahal di tengah-tengah mereka ada Zeno. Meski pun bocah itu tertidur pulas, tetap saja rawan membahayakan, kan?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com