"Saya tidak tahu sakitnya apa, tapi dari yang saya dengar tadi, pasiennya harus menjalankan operasi secepatnya. Cuman, kamar yang ibu tadi inginkan tidak ada," kata Sari menjelaskan.
Bara melebarkan matanya. "Kamar apa? Kamar operasi?"
"Bukan, tapi kamar perawatan. Ibu itu ingin kamar kelas dua, tapi kamarnya penuh dan sudah ada yang booking. Yang tersisa hanya kamar VIP dan super VVIP, tapi—"
"Ya sudah!" potong Bara. "Tolong kasih kamar super VVIP ya, Mbak. Untuk urusan administrasinya biar saya yang bayar semuanya."
Bara segera menyerahkan KTP dari dompetnya dan menyuruh Sari untuk bergerak cepat menyelesaikan administrasinya. Sari menelepon sebentar melalui interkom dan kemudian mempersiapkan berkas-berkasnya dengan cepat.
Bara membubuhkan parafnya di berbagai lembar kertas dokumen dan akhirnya, selesai sudah. Ia tersenyum lebar pada wanita yang tampak stress sejak tadi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com