"Oh ya?" Danu melebarkan matanya. "Kok si Alisha malah sama adek kelas sih?"
"Meneketehe." Pradita mengedikkan bahunya, cuek. "Lu tanya aja langsung sama orangnya. Lu sendiri kenapa sama yang seumuran? Eh, bukannya si Arini mah udah ulang tahun yang ke tujuh belas? Lu juga sama aja tuh sukanya sama yang lebih tua."
"Idih, gak dong. Cuman selisih berapa bulan mah gak bisa disebut tua lah."
Pradita mulai merasa santai lagi seperti dulu ia biasa berbicara dengan Danu. Ia jadi senang mengejek-ejek Danu.
"Ya tetep aja, pas dia udah bisa duduk, udah makan pisang, lu baru brojol."
Danu ikut tertawa ngakak bersamanya. "Bisa aja lu! Gua aja gak kepikiran ke sana."
Pradita mendesah sambil tersenyum karena akhirnya ia bisa tertawa dengan sahabatnya lagi.
"Lu sama si Arini gimana, Cuk? Baek-baek aja?" tanya Pradita.
"Baek," jawab Danu lambat-lambat. "Kenapa gitu?"
"Ya, gua mah nanya doang."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com