Pak kepala desa dan istrinya tampak asyik bermain dengan ketiga cucu kembar mereka yang besarnya sama rata.Kakek dan nenek juga berada didekat cicit kesayangannya,
sedangkan paman Haris dan bibi Nirmala sudah pulang setengah jam yang lalu.
Ponsel android milik Aira berdering sangat kencang didalam kamar paviliunnya,hingga Ihsan berlari kecil untuk mengambilnya di atas nakas.Jarak ruang tengah ke kamar Aira tidak terlalu jauh,jadi Ihsan masih bisa mendengar handphone Aira berbunyi.
"Mana Aira,sayang...?"tanya mama saat Ihsan menerima sambungan telepon dari anak bungsunya,mama ingin memastikan
"Ada nih,Ma...!"sahut Ihsan melambaikan tangannya memberi isyarat pada Aira agar berbicara dengan mamanya.
"Aira sayang...kapan kalian pulang?"tanya mama dari rumah besar kediamannya.
"Iya...Mama!"nanti siang kita pulang..."
sahut Aira yang sedang menerima telepon dari mama mertuanya.
Aira mengakhiri panggilan telepon dengan mama setelah mama menutup teleponnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com