webnovel

Nostalgia SMA

Setelah merapikan pakaian dan barangnya, Aira dan Ihsan tidur siang.Mereka sedikit kelelahan dan mengantuk.Ihsan memeluk tubuh istrinya dengan posesif dan sangat erat.Aira pun terlelap dengan damai dalam pelukan kekasih hatinya yang kini menjadi suaminya.

Papa dan mama berada diruang keluarga, mereka sedang menerima panggilan video dari Arjuna cucu kesayangannya.Arjuna yang ditemani oleh pengasuhnya,kangen dengan Aira dan ingin melihat tantenya. Anak kecil yang cerdas itupun menanyakan kabar kedua eyangnya,lalu menanyakan tante Aira.

"Eyang uti,tante Aira mana?Arjuna ingin bicara juga dengan tante."Tante Aira ada dikamarnya sayang"jawab mama."Tolong panggilkan dong eyang uti,juna kangen nih..."anak kecil itu terus merengek kepada eyangnya."Coba nanti akung yang akan

panggilkan ya?Arjuna tutup teleponnya,

biar nanti tante Aira telepon juna."Papa berusaha menenangkan hati Arjuna.

Mama menutup panggilan video dari cucu yang cerdas itu,lalu papa dan mama saling berpandangan,kakek dan nenek Arjuna

itu tidak mau mengganggu Aira dan Ihsan yang sedang berada didalam kamarnya.

Papa dan mama adalah kedua orang tua yang sangat pengertian,mereka mengerti Aira dan Ihsan masih pengantin baru,lagi pula putra bungsu mereka sangat posesif terhadap Aira,Ihsan tidak mau berjauhan dari Aira istrinya yang cantik dan baik itu.

Kedua dokter itu memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk Ihsan dan Aira, selama pasangan pengantin baru itu belum kembali kepada kesibukan masing masing.

Ihsan akan memulai tugas koasnya minggu depan,sedangkan Aira akan masuk kuliah.

Pada Sore hari,Aira dan Ihsan turun dari kamarnya.Ihsan mengajak Aira bermain bulutangkis dilapangan depan rumahnya.

Mereka sudah memakai pakaian olah raga lengkap dengan sepatu dan raketnya.Ihsan ingin bernostalgia masa masa indah mereka dahulu,ketika bermain bulutangkis dengan Aira dilapangan olahraga sekolah mereka.

Saat itu Ihsan duduk di kelas tiga dan Aira duduk di kelas dua SMA,mereka mengikuti kegiatan ektrakulikulernya disekolah.Ihsan yang kala itu sudah selesai latihan basket,

melihat Aira dan teman temannya sedang menonton pertandingan bulutangkis antar kelas.Aira melihat Ihsan sedang berjalan kearah lapangan,gadis itu memanggilnya, Ihsan segera menghampiri Aira dan duduk tidak jauh dari Aira.

Setelah lapangan sepi,Aira ingin bermain bulutangkis dengan teman satu kelasnya yang bernama Laila.Tetapi Laila tidak bisa bermain karena sakit perut mendadak,dia meninggalkan Aira dilapangan.Ihsan yang melihat Aira sudah siap dilapangan dengan wajah cemberut,memungut raket Laila yang ditinggalkannya begitu saja dibawah tiang lapangan.

Aira yang masih berdiri disana terperangah melihat Ihsan berdiri dilapangan lawannya dengan raket Laila.Antara siap dan tidak,

Aira menerima bola service pertama dari Ihsan,permainan berlangsung seru hingga akhirnya mobil jemputan mereka datang.

"Mas,jadi bermain tidak sih,koq melamun"

Aira memeluk suaminya dengan mesra dari belakang.Ihsan tersadar dari lamunannya,

pemuda itu merasakan wangi tubuh istrinya lalu menarik tangan Aira agar lebih erat memeluknya tubuhnya.

Papa dan mama yang sedang memberikan empan ikan ikan koi itu tersenyum merekah melihat kemesraan mereka berdua.Dokter Arya bahagia melihat ketulusan cinta Aira terhadap putra bungsunya,dan bersyukur Ihsan tidak salah memilih pendampingnya.

Permainan bulutangkis itu dimulai Ihsan dengan pukulan pukulan ringan saja,agar bisa mengimbangi permainan Aira yang tak terlalu mahir.Ihsan tidak ingin membuat Aira kelelahan,tujuan mereka bermain itu agar bisa keluar keringat dan mendapat suasana baru.

Papa dan mama mendekati tepi lapangan dan menyaksikan permainan bulutangkis antara putra bungsu dan menantunya itu.

Papa mendukung Aira,sedangkan mama mendukung Ihsan.Permainan itu berakhir hanya dalam satu set saja.Aira tidak kuat melanjutkan permainan,gadis itu tak bisa menahan ketawanya karena digoda oleh papa dan mama.

Beberapa saat berlalu keempat orang itu masuk kedalam rumah,Ihsan menggendong Aira menaiki tangga menuju kamarnya dilantai atas.Mama menggelengkan kepala dan tersenyum melihat interaksi mereka, papa tersenyum dengan tingkah laku anak bungsunya itu.

"Alhamdulillah,suasana dirumah kita jadi lebih hidup dengan adanya mereka ya,pa"

ucap mama sambil memeluk lengan papa.

"Iya papa jadi terinspirasi dengan mereka, ma"jawab papa sambil menjawil pipi mama.

"Ya Allah papa...ingat umur pa..."kita ini sudah tua,masa mama disuruh seperti Aira yang masih energik.

"Memangnya tidak boleh ma?tidak ada aturannya kan,selagi kita masih bisa."

Papa terus saja menggoda mama dengan tangan memeluk bahu mama,sambil masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri dan bersiap siap untuk sholat maghrib.

Bi Minah tersenyum melihat kemesraan tuan dan nyonya mereka yang selama ini jarang diperlihatkan.

Malam itu Aira berdandan dengan sangat cantik,dia memakai lingerie warna merah, dengan bibir tipisnya yang merekah yang menggunakan pulasan lipstik nude atau merah favoritnya.lingerie itu menonjolkan lekukan tubuhnya yang sangat indah dan erotis,dengan belahan didada menambah keseksian dirinya dengan keindahannya.

Gadis itu membiarkan rambutnya bergerai dengan bebas,harum ditubuhnya memenuhi

seluruh ruangan dengan keharumannya.

Mata tajam Ihsan tidak berkedip melihat penampilan Aira dimalam ini,Aira laksana bidadari yang turun dari langit jingga.

Aira menjadi sangat molek dengan senyum menawannya tersungging indah pada bibir tipisnya yang sensual dan menjadi magnit menggiurkan bagi siapapun yang mendapat senyuman itu.

Ihsan menutup laptopnya,lalu mendekati istrinya dan membawanya kepangkuannya. Ihsan mencium lembut bibir Aira yang amat menggemaskan itu.Kemudian tangannya mulai bekerja aktif menghidupkan tombol tombol dalam tubuh sang penggoda jiwa.

Kelelakian pemuda tampan itu bangkit dan meronta,ingin segera tersalurkan dengan sempurna.Entah siapa yang mulai,lingerie indah dan pakaian Ihsan sudah berceceran dilantai granit yang sangat dingin itu.Dan

tubuh mereka berada diatas kasur tanpa sehelai benangpun.

Alunan suara musik home theater didalam kamar itu saling bersahutan dengan suara desahan nafas serta erangan kenikmatan yang keluar dari bibir Aira yang menantang itu.

Deru desahan Aira membuat Ihsan tak mau berhenti barang sebentar.Pemuda itu terus berpacu dengan waktu,mengayuh melewati pulau cinta yang bergelora dengan sepenuh asa dan cita.

"Maass...."erangan Aira terdengar manja ditelinga Ihsan."Hmm sayang...kenapa?"

Ihsan menjadi gemas.

"I love you..." Aira mengatakan cinta untuk pertama kalinya."I love you too baby....

really love you"Ihsan dengan terharu membalas ucapan cinta Aira,rasa hatinya

tak bisa dilukiskan dengan kata kata.Dunia bagaikan milik mereka berdua.

Ihsan mengecup kening istrinya lembut dan mengucapkan terimakasih kepada istrinya. Aira sungguh luar biasa,gadis itu berbakat sekali dalam hal menyenangkan suaminya.

Aira mengecup pipi suaminya penuh cinta,

dia berbisik ditelinga suaminya bahwa tidak ada kata terima kasih untuk cinta.

Ihsan merebahkan kepalanya dipangkuan Aira,setelah menyelesaikan olahraganya malam itu dengan aksi menawannya.Aira membelai wajah suaminya dengan mesra,

selang beberapa menit smartphone Ihsan berdering dengan nyaring.

☆☆☆☆☆

Hai readers ku.....

Apa kabar kalian?

Semoga sehat selalu yah....

Mana nih komentarnya....

Author tunggu lho....

Wassalam

Kamila_Qhacreators' thoughts
Siguiente capítulo