"ini teh mu."
"kenapa kau yang mengantar nya?"
"apa aku tidak boleh membuat teh untuk suamiku?" Tanya Violet bingung.
"apa? jadi kau yang membuat juga mengantar teh ini?" balas tanya Adam menatap Violet dan cangkir teh yang diberikan istrinya itu bergantian.
"tentu saja, ada apa dengan tatapan mu itu Adam?" heran Violet yabg merasa aneh sendiri menerima pandangan tanpa kedip itu dari Adam.
"tidak, aku hanya merasa bahwa kau tidak perlu sampai membuatkan ku teh, bukannya tadi aku meminta pada seorang pelayan--"
"aku yang menyuruhnya untuk mengabaikan perintah mu, karena aku sendiri yang akan membiarkannya."
"kenapa begitu?"
"memangnya kenapa?" tanya Violet bertambah gusar, tidak tau mengapa Adam terus menanyakan pertanyaan yang ia anggap menyebalkan.
"tidak apa-apa, lupakan saja, omong-omong terimakasih atas teh nya," lanjut Adam dengan cengiran khas lelaki itu.
"tidak perlu dilebih-lebihkan begitu, aku merasa itu adalah hal yang biasa."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com