Semua yang wanitanya katakan adalah benar. Seharusnya seorang wanita di perlakukan dengan hormat bukan malah di lecehkan. Leonard terduduk lemas mengingat semuanya. Cukup lama ia berfikir hingga akhirnya memutuskan mengejar Calista.
Setengah berlari ia menuju lobby akan tetapi yang di cari sudah tak ada di sana. Dengan langkah lungkai kembali lagi ke lantai atas. Coba di hubunginya ponsel Calista namun tak ada jawaban.
Tak ingin kehilangan wanita yang sangat di cintainya, segera meraih kunci mobil. Ia seperti orang kesetanan mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi hingga mobil melesat cepat. Keselamatannya sama sekali tak di hiraukan. Yang ada di fikirannya saat ini hanyalah Calista dan Calista.
Apartement Calista masih sangat gelap. Ia pun di buat bertanya – tanya apakah wanitanya belum sampai. Kalau jam segini belum ada di apartement lalu Calista ke mana?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com